BISNIS.COM, JAKARTA - Para analis melihat investor masih melihat dolar dan saham lebih menguntungkan dari pada emas.
Filip Petersson, Analis Komoditas SEB AB di Stockhilm Swedia, mengatakan fokus perhatian investor saat ini adalah kondisi makro ekonomi, ketimbang mendulang untung dari komoditas emas.Karena itu, harga emas di bursa komoditas logam dunia pekan depan (Senin-Jumat 15-19 April 2013) diproyeksikan masih akan turun.
"Itulah sebabnya harus emas turun ketika kondisi makro ekonomi membaik. Harga emas akan mencapai titik terendah pada kuartal kedua tahun ini," ujarnya seperti dikutip Bloomberg.
Namun, di tengah proyeksi semacam itu, PT Aneka Tambang (Antam) malah menaikkan harga jual emas batangan Rp1.000/gram Jumat (12/4/2013) pekan lalu. Tampaknya, Antam berupaya untuk ambil untung guna menutupi kerugian saat harga emas turun hari sebelumnya.
Pekan lalu, Antam 2 kali menurunkan harga emas dengan akumulasi penurunan harga Rp6.000. Penurunan pertama dilakukan Selasa (9/4/2013) sebesar Rp2.000/gram dan Rp4.000/gram pada Kamis (11/4/2013).
Pergerakan harga emas Antam Senin-Jumat 8-12 April 2013
Hari | Harga (gram) | Perubahan |
Senin | Rp510.000—Rp549.000 | +Rp2.000 |
Selasa | Rp508.000—Rp547.000 | -Rp2.000 |
Rabu | Rp509.000—Rp548.000 | +Rp1.000 |
Kamis | Rp505.000-Rp544.200 | -Rp4.000 |
Jumat | Rp506.000-Rp545.200 | +Rp1.000 |
Sumber: kompilasi data Bisnis.com