BISNIS.COM, SINGAPURA--Pemerintah Indonesia melalui CIFI Holdings Group Co. dan Bank of Ceylon sedang memasarkan surat utang berdominasi dollar AS.
Menurut sumber Bloomberg yang mengetahui langsung transaksi ini mengungkapkan pemerintah sedang mempertimbangkan untuk menerbitkan obligasi bertenor 10 tahun dengan yield pada kisaran 3,625% dan obligasi 30 tahun dengan yield sekitar 4,95%.
"CIFI Holdings, pengembang yang berbasis di Shanghai, sedang menawarkan obligasi tenor 5 tahun sekitar 12,5% sedangkan Bank of Ceylon memasarkan seri yang sama sekitar 5,5%," ujar sumber lainnya seperti dikutip Bloomberg, Senin (8/4)
Di pihak lain, risiko obligasi Jepang turun ke level terendah dalam 2,5 tahun setelah bank sentral Negeri Sakura itu mengambil langkah-langkah pada pekan lalu untuk melawan deflasi.
Peminjaman Asia Pasifik sedang kembali ke pasar obligasi AS setelah berhenti menjual obligasi pekan lalu di tengah libur di China dan Hong Kong.
Menurut indeks JPMorgan Chase & Co, rerata premium yield surat utang dollar di Asia turun ke level rendah dalam 4 pekan yakni 4,29% pada 5 April.
Sementara itu, biasa penjaminan obligasi korporasi di Jepang terhadap nonpembayaran memerpanjang penurunan setidaknya sejak November 2010 meski pemerintah Korea Selatan menyatakan Korea Utara mungkin meledakkan perangkat nuklir dan melakukan uji coba rudal pada awal pekan ini.
"Rencana dari penawaran utang dollar AS terus tumbuh," kata Mark Reade, Analis Utang Credit Agricole CIB (Bloomberg/if)..