BISNIS.COM, TOKYO-Indeks saham Nikkei diprediksi akan meningkat pada perdagangan hari ini (3/4/2013) yang dipicu oleh keuntungan di Wall Street diharapkan ikut membantu memulihkan pasar dari kerugian lebih dari 3% dalam dua sesi terakhir.
Investor berharap adanya pelonggaran moneter lebih lanjut pada pertemuan Bank of Japan pekan ini sehingga menopang pasar secara keseluruhan. Pelaku pasar mengatakan Nikkei kemungkinan akan diperdagangkan di level 12.100-12.300 setelah jatuh ke level terendah hampir empat minggu dari 12.003,43 pada perdagangan Selasa (2/4/2013).
Nikkei berjangka di Chicago diutup pada 12.170, naik 1,2% dari penutupan di Osaka, 12.030. Gubernur Bank Sentral Jepang Haruhiko Kuroda kemungkinan akan lebih terbuka dalam soal pembelian aset dalam waktu segera, tidak pada tahun 2014, meningkatkan pembelian obligasi dan memperpanjang jatuh tempo obligasi.
"Perdagangan mungkin tidak aktif sebelum pertemuan digelar, tetapi investor mungkin akan melakukan aksi pembelian sebagai beban penjualan yang berlebihan di awal pekan ini," kata Yutaka Miura, analis teknikal senior di Mizuho Securities.
Pada perdagangan Selasa, indeks S&P 500 ditutup pada rekor tinggi di tengah perkembangan posifit manufaktur yang mengkonfirmasikan pemulihan ekonomi AS.
Indeks Nikkei menguat 19,3% pada Januari-Maret, kinerja terbaik kuartalan dalam hampir empat tahun. (Reuters)
BURSA TOKYO: Indeks Nikkei Diprediksi Bergerak di 12.100-12.300
BISNIS.COM, TOKYO-Indeks saham Nikkei diprediksi akan meningkat pada perdagangan hari ini (3/4/2013) yang dipicu oleh keuntungan di Wall Street diharapkan ikut membantu memulihkan pasar dari kerugian lebih dari 3% dalam dua sesi terakhir.Investor berharap
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
6 jam yang lalu
PT Timah TINS Yakin 2025 Harga Timah Makin Berkilau
6 jam yang lalu