Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR SUN: Berpotensi Tertekan Sentimen Siprus

BISNIS.COM, JAKARTA--Potensi tekanan di pasar surat utang Indonesia dinilai masih cukup terbuka di tengah ketidakpastian dan volatilitas pasar global yang masih tinggi. 

BISNIS.COM, JAKARTA--Potensi tekanan di pasar surat utang Indonesia dinilai masih cukup terbuka di tengah ketidakpastian dan volatilitas pasar global yang masih tinggi. 

Ariawan, Analis obligasi PT Sucorinvest Central Gani, mengatakan kekhawatiran pelaku pasar global terhadap kondisi Eropa meningkat setelah adanya pernyataan dari ketua kelompok Menteri Keuangan Eropa bahwa kesepakatan bailout Siprus dapat dijadikan model baru dalam penyelesaian permasalahan perbankan di Eropa.

"Hal ini meningkatkan kekhawatiran bahwa deposan akan ikut menanggung beban permasalahan Eropa. Adanya sentimen ini menghapus optimisme sebelumnya pasca disetujuinya dana bantuan untuk Siprus," katanya dalam riset harian, Selasa (26/3/2013). 

Dia menjelaskan hal tersebut juga mendorong pelemahan di bursa saham AS dan Eropa semalam yang diikuti penguatan pasar obligasi pemerintah AS, Jerman dan Inggris, serta pelemahan mata uang Euro terhadap dollar AS. 

"Meningkatnya kekhawatiran investor terhadap kondisi Eropa juga berpeluang memberikan tekanan terhadap pergerakan di pasar surat utang domestik, di tengah masih tingginya tekanan pada nilai tukar rupiah," jelasnya. 

Dia memerkirakan investor masih belum terlalu agresif di pasar sekunder di tengah tingginya ketidakpastian dan volatilitas pasar global. "Pelaku pasar kemungkinan juga akan wait and see terhadap hasil lelang SUN hari ini," ujarnya. 

Pada perdagangan kemarin, Senin (25/3/2013), pasar surat utang Indonesia melanjutkan pelemahannya di tengah volume perdagangan yang masih terbatas. Yield SUN mengalami kenaikan pada kisaran 1 basis poin–2 basis poin disepanjang kurva. 

Yield SUN acuan bertenor 10 tahun masih tidak banyak berubah dari posisi penutupan akhir pekan lalu dan ditutup di level 5,48% kemarin. 

Seri FR0063 menjadi SBN teraktif di pasar sekunder dengan total volume perdagangan mencapai Rp740,4 miliar. Pada perdagangan obligasi korporasi, BNLI01SCBN2 menjadi obligasi yang paling banyak ditransaksikan di pasar dengan total volume perdagangan mencapai Rp182 miliar. 

Seiring pelemahan di pasar obligasi pemerintah berdenominasi rupiah, pelemahan lanjutan juga terjadi di pasar obligasi pemerintah berdenominasi dollar AS kemarin. 

Obligasi bertenor menengah dan panjang masih menjadi motor pelemahan pasar yang mana yield Indo-22 dan Indo-42 masing–masing naik 4 basis poin dan 2 basis poin ke level 3,51%, dan 4,77%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Achmad Aris
Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper