BISNIS.COM, LONDON--Meskipun Euro sempat melemah terhadap Dollar AS akibat kekhawatiran kesepakatan penyelamatan Siprus tidak akan cukup menghilangkan ancaman krisis dan mencegah efek ke negara lain di wilayah Eropa, tetapi pada perkembangan terakhir, euro justru kembali menanjak perlahan.
Sempat terjadi sentimen negatif, kesepakatan bailout akan membuat Cyprus Popular Bank Pcl memburuk, mengurangi pemegang obligasi, dan juga akan memaksakan kerugian pada beberapa deposan di Bank of Cyprus Plc. (BOCY).
"Perhatian lebih terdapat pada capital flight dan bukan hanya dari Siprus. Kesepakatan ini menggarisbawahi masalah struktural di wilayah euro. Saya tidak akan terkejut melihat jatuhnya euro kecuali pembuat kebijakan melakukan sesuatu yang lain untuk menopang kepercayaan diri," ujar Jeremy Stretch, kepala strategi valuta asing di Canadian Imperial Bank of Commerce di London.
Euro sedikit menurun pada US$1,3003 pada 8.27 waktu London, setelah mencapai US$1,3048, level terkuat sejak 15 Maret.
Namun data terakhir menunjukkan bahwa euro kembali menanjak 0,0016 poin atau 0,15% menjadi 1,3009 per dolar.(46/yop)
Currency | Value | Change | % Change | 52-WK High | 52-WK Low | Date/Time |
1.3009 | +0.0016 | +0.15% | 1.3711 | 1.2043 | 05:25:42 | |
1.5230 | 0.0000 | 0.00% | 1.6381 | 1.4832 | 05:27:59 | |
0.9397 | -0.0012 | -0.12% | 0.9972 | 0.9002 | 05:27:51 | |
6.4896 | -0.0089 | -0.08% | 7.3285 | 6.2732 | 05:29:37 | |
5.7298 | -0.0080 | -0.14% | 6.1770 | 5.4414 | 05:25:02 |