BISNIS.COM, SYDNEY--Bursa Australia turun untuk hari ketiga karena parlemen Siprus menolak rencana pengenaan pungutan deposito bank yang dibutuhkan untuk menggalang dana bailout, memicu kebuntuan yang menyulut kembali krisis utang di kawasan tersebut.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P/ASX 200 melemah 0,7% pada pembukaan perdagangan ke level 4.950,80 hingga pukul 10.19 waktu Sydney. Indeks telah jatuh untuk keenam kali dalam 7 hari perdagangan setelah menyentuh level tertinggi dalam hampir 5 tahun pada 11 Maret.
Sementara itu, indeks Selandia Baru NZX 50 naik 0,3%. Bursa Jepang hari ini tutup karena libur nasional.
Penurunan indeks ASX 200 tersebut dipicu oleh penurunan saham BHP Billiton Ltd yang turun 2,7% dan saham Rio Tinto Group yang turun 2,7%. Sementara itu, saham David Jones Ltd naik 3,9%.
"Keyakinan sedang ditembak. Ini akan terus memengaruhi pasar global ke depannya dan alasan yang bagus untuk pasar yang telah cukup pusing untuk sedikit koreksi," kata Chris Bertelsen, Kepala Investasi Global Financial Private Capital yang berbasis di Sarasota . (ra)
KRISIS SIPRUS: BURSA AUSTRALIA Lanjutkan Koreksi Ke 4.950,80
BISNIS.COM, SYDNEY--Bursa Australia turun untuk hari ketiga karena parlemen Siprus menolak rencana pengenaan pungutan deposito bank yang dibutuhkan untuk menggalang dana bailout, memicu kebuntuan yang menyulut kembali krisis utang di kawasan tersebut.Berdasarkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
29 menit yang lalu
Bujuk Rayu Apple ke Kemenperin untuk Penjualan iPhone 16
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
Indeks Bisnis-27 Dibuka Melemah, Tertekan BBCA dan BBNI
1 jam yang lalu
Harga Minyak Global Mendingin jelang Pilpres AS
1 jam yang lalu