BISNIS.COM, JAKARTA-- Indeks saham Kospi Korea Selatan menunjukkan sinyal bearish atau penurunan yang berlanjut seiring besarnya penjualan investor asing meskipun kenaikan harga saham otomotif mampu membatasi tekanan.
Indeks harga saham gabungan KOSPI (KS11) turun 0,8% menjadi 1986,50, penutupan terendah sejak 19 Februari 2013.
"Terlihat sinyal aksi jual dan keluar dari emerging market dan beralih ke pasar negara maju, khususnya Amerika Serikat," kata Riset Analis Valbury Asia Futures Rekhmen mengutip perkataan seorang analis Korea Investment Securities Lee Daseul, dalam hasil riset harian Valbury yang diterima Bisnis, Sabtu pagi (16/3/2013).
Dia menambahkan investor asing menjadi nett sell (jual bersih) senilai 589 miliar won (US$532,04 juta) di bursa saham KOSPI, yang merupakan nilai penjualan terbesarnya selama 1,5 tahun, atau terhitung sejak September 2011.
Saham Samsung Electronics, yang menyumbang hampir seperlima dari kapitalisasi pasar KOSPI, harga sahamnya turun 2,6%. Menurut Rekhmen, para pengamat pasar mengatakan bahwa produk smartphone terbarunya, Galaxy S4, yang banyak ditunggu-tunggu, kemungkinan mengecewakan para investor yang berharap lebih, menyusul spekulasi tantang fitur-fitur barunya. Ponsel tersebut memiliki layar lebih besar dan fitur-fitur tidak biasa, seperti gesture controls.
(faa)
INDEKS KOSPI: Hati-hati trend penurunan berlanjut
BISNIS.COM, JAKARTA-- Indeks saham Kospi Korea Selatan menunjukkan sinyal bearish atau penurunan yang berlanjut seiring besarnya penjualan investor asing meskipun kenaikan harga saham otomotif mampu membatasi tekanan.Indeks harga saham gabungan KOSPI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Berliana Elisabeth
Editor : Others
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
36 menit yang lalu