Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Valbury Asia Futures dan Gotrade Rilis Platform untuk Investasi Saham AS, Modal Mulai Rp14.000!

Gotrade Indonesia menjadi platform investasi pertama di Indonesia yang menawarkan akses investasi saham Amerika dalam fraksi lot.
Seorang pelaku pasar tengah memantau pergerakan harga saham di bursa New York Stock Exchange (NYSE), New York, Amerika Serikat./Bloomberg
Seorang pelaku pasar tengah memantau pergerakan harga saham di bursa New York Stock Exchange (NYSE), New York, Amerika Serikat./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pialang berjangka PT Valbury Asia Futures (VAF) meluncurkan Gotrade Indonesia bersama Gotrade, perusahaan platform investasi saham Amerika.

Gotrade Indonesia merupakan platform investasi pertama di Indonesia yang menawarkan akses investasi saham Amerika dalam fraksi lot.

Dikutip dari keterangan resmi pada Senin (4/4/2022) Ricky Irawan, President Director VAF memaparkan bahwa kolaborasi ini berangkat dari kesamaan visi VAF dan Gotrade untuk meningkatkan kesadaran investasi dan inklusivitas Indonesia.

Ia mengatakan, dengan Gotrade Indonesia, barrier of entry untuk investasi berjangka semakin rendah. Kini hanya dengan modal US$1 atau sekitar Rp14,000 - Rp15,000, investor sudah bisa berinvestasi di saham-saham bluechip Amerika seperti Tesla, Apple, atau Netflix.

“Diharapkan, inovasi ini dapat membantu lebih banyak orang untuk mulai berinvestasi dan mendiversifikasikan portfolio mereka,” jelasnya.

Platform Gotrade Indonesia juga diluncurkan bekerja sama oleh Jakarta Futures Exchange (JFX) dan Kliring Berjangka Indonesia (KBI). Dengan platform ini, investor dapat berinvestasi dalam basis dolar US dan dengan fraksi sekecil 9 desimal poin.

Sebagai perbandingan, sebelumnya ukuran kontrak terkecil untuk saham Amerika di pasar berjangka adalah 0.1 lot. Artinya, apabila investor ingin membeli saham Amazon dengan harga US$2,912 per lot nya, maka investor harus memiliki modal setidaknya US$291.20. Melalui Gotrade Indonesia, investor dapat membeli saham amazon sebanyak 0.000343407 lot dengan modal US$1.

Stephanus Paul Lumintang, President Director JFX mengatakan, kolaborasi ini menjadi bagian dari visi JFX untuk mengenalkan produk inovatif sebagai sarana investasi alternatif bagi masyarakat Indonesia. Kerja sama antara JFX, KBI, Gotrade dan VAF ini akan memungkinkan masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di brand-brand global seperti Tesla, Apple dan Netfix dengan hanya US $1 saja.

“Inovasi ini akan melengkapi lanskap investasi yang sudah ada dan membantu para investor untuk memiliki portofolio yang terdiversifikasi baik secara lokasi maupun dari kelas asset,” tuturnya.

Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama KBI menambahkan, peluncuran Gotrade Indonesia diharapkan dapat menjadi katalis positif atas iklim investasi di Indonesia. Ia berharap Valbury Asia Futures bersama-sama pemangku kepentingan lain memberikan edukasi yang baik kepada masyarakat, untuk memahami instrumen investasi ini dengan baik.

Sebagai Lembaga Kliring, Fajar mengtakan KBI akan menjalankan perannya sesuai dengan regulasi yang ada, yaitu terkait Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi.

Rohit Mulani, pendiri Gotrade mengatakan, pihaknya memilih Indonesia untuk meluncurkan produk lokal pertama Gotrade mengingat investasi belum terjangkau oleh semua orang. Dari sekitar 270 juta penduduk Indonesia, baru sekitar 7,5 juta orang yang sudah menjadi investor.

“Market Indonesia siap untuk disrupsi. Bersama VAF, kami yakin Gotrade Indonesia dapat menjadi solusi bagi mereka yang ingin berinvestasi dengan harga wajar dan terjangkau,” jelas Rohit.

Gotrade Indonesia menetapkan standar baru untuk transparansi. Dengan spread nol, Gotrade Indonesia menjanjikan transparansi dalam biaya yang dikenakan ke investor. Selain biaya penukaran mata uang sebesar 1.2 persen ketika melakukan deposit, biaya lain yang dikenakan adalah PPN sebesar $0.10 dan biaya laporan transaksi di JFX sebesar $0.02 per transaksi. Sesuai dengan regulasi, semua dana investor disetorkan ke rekening terpisah dibawah pengawasan KBI. Semua transaksi dilaporkan secara real-time di JFX. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper