BISNIS.COM, SINGAPURA--Harga minyak west texas intermediate (WTI) turun dari level tertinggi dalam lebih dari sepekan karena peningkatan produksi Arab Saudi dan Iran menyatakan prospek untuk penyelesaian konflik atas program nuklir telah membaik.
Harga minyak turun 0,4% setelah naik 1,4% pekan lalu, terbesar dalam 1 bulan.
Produksi minyak mentah Arab Saudi Februari naik dari level rendah 20 bulan.
Sementara itu, Iran yang berada dalam sanksi barat atas ekspor energi karena pengayaan uranium, sudah memerlihatkan tanda-tanda peningkatan negosiasi dengan barat.
Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak WTI untuk pengiriman April turun sebanyak 35 sen ke level US$91,60 pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan sempat ditransaksikan pada level US$91,63 pada pukul 7.43 pagi waktu Singapura.
Volume perdagangan untuk semua berjangka tercatat 69% di bawah rerata 100 hari. Kontrak tersebut telah naik 39 sen ke level US$91,95 pada 8 Maret, level tertinggi penutupan sejak 28 Februari. Harga turun 0,2% pada tahun ini.
Sementara itu, harga minyak brent untuk pengiriman April turun 36 sen ke level US$110,49 per barel di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London.
Indeks acuan eropa itu premium US$18,86 terhadap WTI. Selisih antara keduanya tercatat US$18,90 pada 8 Maret, tersempit sejak 31 Januari. (ra)