Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UTANG BAKRIE TELECOM Diberi Peringkat CCC oleh Fitch

JAKARTA: Fitch Ratings memberi peringkat default CCC untuk penerbitan surat utang jangka panjang PT Bakrie Telecom (BTEL), termasuk obligasi Mei 2015 senilai US$380 juta.

JAKARTA: Fitch Ratings memberi peringkat default CCC untuk penerbitan surat utang jangka panjang PT Bakrie Telecom (BTEL), termasuk obligasi Mei 2015 senilai US$380 juta.

Nitin Soni, Associate Director-Analis Utama Fitch Ratings Singapore Pte Ltd, menyebutkan penetapan ini menghapus peringkat sebelumnya yang berada dalam status pengawasan negatif atau Rating Watch Negative (RWN).

Perusahaan telekomunikasi berkode saham BTEL ini sempat sukses melunasi utang senilai Rp650 miliar atau US$68 juta. Dana diperoleh dari suntikan dana sebesar US$59 juta dari perusahaan grup Bakrie, PT Bakrie Global Ventura dan pinjaman perbankan senilai US$50 juta.

Lembaga Pemeringkat Internasional ini menilai likuiditas BTEL saat ini sanggup memenuhi kewajiban membayar pada 2012. Namun, Bakrie Telecom akan kembali menghadapi risiko likuiditas pada 2013.

“Fitch memperkirakan EBITDA BTEL sekitar US$115 juta-US$120 juta pada 2013 belum cukup menutupi kewajiban pembayaran obligasi 2013 senilai US$167 juta,” tuturnya dalam keterangan pers, Selasa(11/9/2012).

Jumlah terdiri dari pinjaman amortisasi perbankan US$15 juta, biaya penyewaan US$42 juta, pembayaran peralatan US$25 juta, pembayaran bunga minimal US$60 juta, dan belanja modal setidaknya US$25 juta.

Berdasarkan rilis, Fitch meyakini BTEL bisa meningkatkan tambahan dana segar maksimal US$30 juta, menembus kovenan obligasi berdenominasi asing.

Fitch memproyeksikan fleksibilitas BTEL untuk mengembangkan jaringan infrastruktur pada 2012-2013 terbatas. Belanja modal BTEL diperkirakan US$25 juta masing-masing pada 2012 dan 2013, jauh lebih rendah dibandingkan rerata belanja modal tahunan pada 2008-2011 yang mencapai US$150 juta.

Dampaknya, BTEL akan kehilangan daya saing terhadap operator GSM yang lebih besar, mengingat lalu lintas pertumbuhan data yang lebih cepat membutuhkan dukungan investasi yang besar.

Rating CCC yang diberikan mencerminkan risiko minimnya pertumbuhan profit, sehingga refinancing obligasi US$380 juta yang jatuh tempo pada 2015 akan menjadi tantangan.

  

Beberapa hal yang menyebabkan rating berubah ke arah positif, yakni perseroan mampu bangkit dari kendala likuiditas dengan mengembangkan performa bisnis yang signifikan.

“Melakukan aktifitas merger dan akuisisi dengan operator yang lebih besar sehingga dapat meningkatkan kinerja keuangan dan operasional,” sebutnya.

Perubahan peringkat ke arah negatif akan terjadi jika kinerja keuangan menurun sehingga dapat mengganggu kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban pembayaran utang.(sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper