SURABAYA: Bank Indonesia akan melakukan diversifikasi investasi cadangan devisa dari yang saat ini mayoritas pada surat berharga negara maju dengan melirik investasi surat utang negara berkembang.Deputi Gubernur Bank Indonesia Ardhayadi Mirtoatmodjo mengatakan bank sentral akan melakukan sejumlah langkah dalam mengadapi volatilitas nilai tukar terutama dalam investasi cadangan devisa nasional."Kami akan melakukan strategi dengan masalah volatilitas nilai tukar. Mencoba mengubah strategi [pengelolaan cadangan devisa] supaya tetap bisa memberikan return optimal,” ujarnya di sela-sela pemantauan distribusi uang pecahan menjelang Lebaran di Surabaya, pekan lalu.Menurut dia, dolar Amerika Serikat saat ini masih dipercayai sebagai internasional tempat investasi cadangan devisa. Namun, sambungnya, belakangan sering karena kondisi perekonomian AS sehingga perlu ada strategi untuk berpindah investasi.Ardhayadi tak menjelaskan secara detail apakah investasi pada surat utang Amerika Serikat turut terkoreksi. Dia mengutarakan bahwa investasi pada emas saat ini mengalami keuntungan karena harganya naik dua kali lipat.Apakah akan didorong investasi kepada emas, dia tak membantah. Namun, sambungnya, bank sentral akan melihat peluang investasi pada surat berharga negara berkembang karena imbal hasilnya lebih menguntungkan."Kami akan melihat emerging country, surat berharga emerging country imbal hasilnya kan cukup lumayan. Kalau emas belum ada perubahan. Tapi, nilainya emas kan naik, jadi investasi kami ikut naik," paparrnya. (ea)
BI lirik surat utang negara berkembang
SURABAYA: Bank Indonesia akan melakukan diversifikasi investasi cadangan devisa dari yang saat ini mayoritas pada surat berharga negara maju dengan melirik investasi surat utang negara berkembang.Deputi Gubernur Bank Indonesia Ardhayadi Mirtoatmodjo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Saeno
Editor : Marissa Saraswati
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
