Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbaikan Laba Berpotensi Dorong Saham ITMG

Lonjakan laba bersih  PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) pada kuartal III/2018 diperkirakan mengerek harga sahamnya. Apakah ini menjadi momentum pembelian menjelang rilis laporan keuangan per September 2018?
Ilustrasi./JIBI
Ilustrasi./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Lonjakan laba bersih  PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) pada kuartal III/2018 diperkirakan mengerek harga sahamnya. Apakah ini menjadi momentum pembelian menjelang rilis laporan keuangan per September 2018?

Analis senior PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andy Wibowo Gunawan menyampaikan, pada kuartal III/2018, laba bersih ITMG diperkirakan melonjak 87,6% quarter-on-quarter (qoq) menjadi US$84,1 juta. Nilai itu tidak jauh dari proyeksi konsensus analis sebesar US$85,5 juta.

“Kami yakin peningkatan laba itu disebabkan produksi batu bara yang lebih tinggi dan memanasnya harga batu bara global dalam periode tersebut,” paparnya dalam riset, Senin (15/10/2018).

Pada kuartal III/2018, produksi batu bara ITMG diperkirakan naik 17,3% qoq menjadi 6,1 juta ton karena curah hujan yang lebih rendah. Di Kalimantan, jumlah rata-rata hari yang mengalami hujan pada Juli—September 2018 menuju 39% qoq menjadi 9,1 kali. 

Selain itu, volume penjualan pada kuartal III/2018 berpotensi tumbuh 17% qoq menjadi 6,2 juta ton. Namun, pemasaran batu bara sepanjang Januari—September 2018 diperkirakan masih terkoreksi 4,2% year-on-year (yoy) menjadi 15,8 juta ton. 

Beruntung harga batu bara global masih memanas sehingga rerata harga jual (average selling price/ASP) produk ITMG pada kuartal III.2018 naik menuju US$83,8 per ton. Oleh karena itu, pendapatan dapat meningkat 22% qoq menuju US$525,4 juta.

Sampai dengan akhir 2018, Andy memproyeksikan pendapatan ITMG sebesar US$1,89 miliar dan laba bersih US$298 juta. Nilai itu meningkat dari pencapaian 2017 masing-masing senilai US$1,69 miliar dan US$253 juta.

Mirae pun merekomendasikan beli terhadap saham ITMG dengan target harga Rp39.100 dengan estimasi PER 11 kali. Target itu berlaku untuk 12 bulan ke depan.

Pada penutupan perdagangan Selasa (16/10), saham ITMG naik 500 poin atau 2,02% menjadi Rp25.225. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp28,5 triliun dengan Price to Earning Ratio (PER) 9,61 kali.

Sejak Agustus 2018, harga sahamnya cenderung menurun dari level 30.000. Namun demikian, harga masih meningkat 21,86% sepanjang tahun berjalan.

Andy menambahkan, kinerja ITMG berpotenti bertumbuh pada tahun depan seiring dengan komersialisasi tambang Nusa Persada Resources (NPR), yang diakuisisi perseroan pada Agustus 2018. Diperkirakan ITMG masih mengincar sejumlah tambang potensial lainnya untuk diakuisisi.

Dalam riset berbeda, Kepala riset Maybank Kim Eng Securities Isnaputra Iskandar menyampaikan, salah satu saham tambang favoritnya ialah ITMG dengan target harga Rp35.000. Faktor yang membuat saham ini menarik ialah valuasi kompetitif.

Sementara itu, selain Andy dan Isnaputra, ada tiga analis lainnya yang memberikan rekomendasi beli terhadap saham ITMG pada Oktober 2018. Target harga berkisar Rp29.000—Rp33.600.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper