Bisnis.com, JAKARTA—Tren saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk telah memasuki Wave 5 of Elliot Wave Cycle yang merupakan signal untuk bullish meskipun ditutup melemah 275 poin di level 25.625 pada akhir perdagangan Senin (28/8).
Sentimen harga komoditas batu bara yang mengalami rally selama 4 hari terakhir diperkirakan bisa mengungkit harga saham ITMG. Berdasarkan data Bloomberg harga komoditas batu bara di pasar ICE NewCastle untuk kontrak September 2018 mencapai US$112,75 per metrik ton.
Rilis data kinerja fundamental perseroan berhasil membukukan penjualan yang tumbuh positif sebesar 8% (yoy) menjadi US$808.896 dari US$748.784 pada tahun sebelumnya. Sementara itu, perseroan mencatatkan koreksi pada sisi bottom line sebesar 3% (yoy) menjadi US$102.510 dari US$105.291. Koreksi laba bersih perseroan ini disumbang oleh membengkaknya beban penjualan hingga US$59.183.
Namun, aksi korporasi perseroan yang mengakuisisi PT Nusa Persada Resources dengan konsesi batu bara CV menengah dan izin operasi IUP untuk konsesi seluas 4.291 hektar, telah menambah cadangan batu bara sebanyak 77 metrik ton. Langkah ini berpotensi untuk menambah sisi pendapatan pada 2020 pasca-beroperasinya PT NPR yang diperkirakan akan memulai produksinya pada 2022.
Saat ini, saham ITMG memiliki valuasi yang cukup terdiskon dengan forward PE ratio sebesar 3,8 kali (di bawah rata-rata nilai historis 5 tahun dengan forward PE ratio 4 kali). Bahkan, valuasi saham ITMG juga masih undervalued apabila dibandingkan dengan indeks sektor pertambangan yang memiliki forward PE ratio sebesar 4 kali.
Secara teknikal analisis, indikator stochastic crossover mengindikasikan adanya reversal signal menguji MA100 sebagai support terdekat untuk menuju level 27.425. Sementara itu, indikator indikator Relative Strength Index terlihat netral dan MACD Oscillator (Moving Average Convergence Divergence) masih pada bearish divergence. Diperkirakan saham ITMG akan bergerak dalam rentang 25.625-26.800 pada perdagangan hari ini.
Sumber: Bloomberg
*) Anida ul Masruroh, analis Bisnis Indonesia Resources Center
