Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Lanjutkan Pelemahan, Menyentuh Rp14.096 Per Dolar AS

Rupiah masih belum bangkit, terus melemah ke Rp14.096 per dolar Amerika Serikat dari penutupan sebelumnya di posisi Rp13.973. Pelemahan tertekan oleh imbal hasil AS di atas 3% dan pasar yang masih menantikan kebijakan Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga.
Karyawati menghitung uang rupiah, di kantor Cabang Bank Bukopin di Jakarta, Senin (9/4/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawati menghitung uang rupiah, di kantor Cabang Bank Bukopin di Jakarta, Senin (9/4/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Rupiah masih belum bangkit, terus melemah ke Rp14.096 per dolar Amerika Serikat dari penutupan sebelumnya di posisi Rp13.973. Pelemahan tertekan oleh imbal hasil AS di atas 3% dan pasar yang masih menantikan kebijakan Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga.

Pada perdagangan Rabu (16/5/2018) rupiah yang dibuka pada posisi Rp13.073 per dolar AS melemah 59 poin atau 0,42% menjadi Rp14.096 per dolar AS. 

Pelemahantersebut tertekan oleh penguatan dolar AS atas kenaikan treasury yields AS selama 10 tahun yang mencapai lebih dari 3% berhasil mengembalikan reli yang sempat hilang pekan lalu.

Sebelumnya, penguatan greenback dihambat oleh berbagai masalah pada pertengahan April.

Namun, saat ini, seiring dengan berkurangnya ketegangan dengan Semenanjung Korea dan keputusan perdagangan AS-China yang tidak ingin membawa perang dagang semakin berlarut membuat investor lebih fokus pada keuntungan dari treasury yields yang sedang dinikmati AS

Adapun, yang menjadi faktor pendorong penguatan dolar AS karena Presiden AS Donald Trump berjanji akan membantu perusahaan telekomunikasi China ZTE, setelah sebelumnya dijatuhkan sanksi karena melakukan pelanggaran pada perjanjian AS dengan Iran.

Untuk upaya menguatkan rupiah, Bank Indonesia dijadwalkan akan merilis data suku bunganya pada Kamis (17/5). Pasar berharap BI akan menaikkan suku bunga untuk mendorong penguatan rupiah.

“BI akan merilis data suku bunga pada Kamis, sejauh ini ekspektasinya belum ada perubahan, jika BI memberi kejutan dengan menaikkan suku bunga, maka akan memberikan sedikit stimulus positif terhadap rupiah,” ujar Faisyal, analis PT Monex Investindo Futures kepada Bisnis, Rabu (16/5/2018).

Won, mata uang Korea Selatan, dan rupiah menjadi mata uang yang mengalami pelemahan terparah dalam pasar berkembang (emerging markets) terdampak dari penguatan dolar AS.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper