Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah sekuritas berencana memperluas jaringan investor ritel ke kawasan luar Pulau Jawa pada tahun ini, salah satunya dengan memperbanyak jumlah kantor cabang.
PT MNC Sekuritas misalnya, yang hingga akhir tahun ini menargetkan dapat memiliki cabang sebanyak 120 unit. Adapun saat ini, perseroan telah memiliki 108 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Untuk pembukaan point of sales kami targetkan 90% menyasar nasabah ritel, termasuk yang di luar Jawa," kata Direktur Utama PT MNC Sekuritas Susy Meilina saat dihubungi Bisnis.com, belum lama ini.
Ekspansi perusahaan yang berada di bawah kendali tapian Hary Tanoesoedibjo ini memang cukup gencar. Susy menambahkan, pihaknya juga mulai melakukan ekspansi besar-besaran di luar Pulau Jawa dengan pertimbangan aktivitas perdagangan yang juga cukup potensial.
Strategi serupa juga dilakukan oleh PT Kresna Sekuritas yang berencana terus menambah kantor cabangnya di Tanah Air. HIngga saat ini, perusahaan tersebut telah memiliki 14 kantor cabang di mana dua diantaranya baru saja didirikan di Pekanbaru dan Mataram.
"Tahun lalu kami menambah dua cabang, tahun ini sejauh ini sudah dua juga. Kami akan terus ekspansi sampai akhir tahun asalkan kondisinya juga mendukung," kata Direktur Utama PT Kresna Sekuritas Octavianus Budiyanto.
Baca Juga
Kondisi yang dimaksud adalah dari sisi bisnis. Dengan kata lain, perseroan juga mempertimbangkan untung rugi dalam membuka sebuah cabang, termasuk harga lahan dan properti di kawasan yang akan didirikan. "Kami akan menghitung secara bisnis juga. Potensi market seperti apa."
Sementara itu, PT Reliance Securities Tbk. akan fokus pada dua kawasan untuk perluasan jaringan, yakni Sumatra dan Kalimantan. Saat ini, emiten dengan kode RELI itu telah memiliki 19 unit cabang yang tersebar di Tanah Air.
Corporate Secretary Reliance Sekuritas Indonesia Erry Hidayat mengatakan, keputusan perseroan untuk melakukan perluasan di Sumatra dan Kalimantan didorong oleh banyaknya investor ritel yang bertransaksi dari kedua pulau itu. "Kami melihat data dari bursa efek, itu terlihat Sumatra dan Kalimantan transaksinya juga cukup tinggi," kata dia.