Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Calon Emiten Sky Energy Bidik IPO Rp81,30 Miliar

Calon emiten PT Sky Energy Indonesia Tbk., mematok harga penawaran umum saham perdana senilai Rp400 untuk menarik minat investor baru.
Karyawan beraktivitas di dekat papan elektronik penunjuk Indeks Harga Saham Gabungan, di Jakarta, Selasa (27/2/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Karyawan beraktivitas di dekat papan elektronik penunjuk Indeks Harga Saham Gabungan, di Jakarta, Selasa (27/2/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA—Calon emiten PT Sky Energy Indonesia Tbk. dalam keterbukaan informasi menyampaikan, perusahaan melakukan penawaran umum perdana saham sebesar 203,26 juta lembar. Volume itu setara dengan 20,002% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.

Harga pelaksanaan ialah Rp400, dari rentang harga penawaran Rp375-Rp450. Adapun, jumlah penawaran umum perdana saham atau IPO secara keseluruhan sebesar Rp81,30 miliar.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana efek ialah PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Adapun, penjamin emisi efek ialah PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, PT Onix Sekuritas, PT Indosurya Sekuritas, PT Shinhan Sekuritas, dan PT KGI Sekuritas Indonesia.

Selanjutnya, PT Phillip Sekuritas Indonesia, PT Kresna Sekuritas, PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk., PT Lotus Andalan Sekuritas, PT Jasa Utama Capital Sekuritas, PT Erdikha Elit Sekuritas, PT Dhanawibawa Sekuritas Indonesia, PT Wamteg Sekuritas, PT Panin Sekuritas Tbk., PT Intifikasa Sekuritas, PT Artha Sekuritas Indonesia, PT BCA Sekuritas, PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk., dan PT BNI Sekuritas.

Associate Director-Head of Investment Banking PT Mirrae Asset Sekuritas Indonesia Mukti Wibowo Kamihadi menyampaikan, permintaan dari investor institusi dan ritel sangat tinggi dalam proses bookbuilding. Adapun, harga pelaksanaan ditetapkan Rp400 sebagai kesepakatan antara emiten dengan penjamin pelaksana efek.

“Demand dari investor institusi maupun ritel sangat tinggi. Setelah book building, kesepakatan kami dengan emiten ditetapkan di harga Rp400 per saham sehingga harganya menarik bagi investor,” tuturnya saat dihubungi, Rabu (14/3/2018).

Sebelumnya, Mukti memproyeksi, price to earning ratio (PER) Sky Energy pada 2018 berkisar 12,3x-14,75x. Persentase itu disesuaikan dengan target laba bersih pada tahun ini yang mencapai 7% dari total estimasi pendapatan Rp539 miliar.

PER perusaaan tidak bisa dibandingkan dengan perusahaan di dalam negeri, karena belum ada produsen listrik tenaga surya lainnya yang melantai di bursa. Namun, bila dibandingkan dengan perusahaan sejenis di skala regional, PER Sky Energy cukup atraktif.

"PER perusahaan sejenis di regional bisa 24x sehingga saham Sky memiliki room upside yang besar, cukup atraktif," paparnya.

Proses IPO Sky Energy akan memasuki masa penawaran umum pada 15-21 Maret 2018. Tanggal penjatahan pada 23 Maret 2018, dan pengembalian uang pemesanan 27 Maret 2018.

Selanjutnya, tanggal distribusi saham secara elektronik pada 27 Maret 2018, dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 28 Maret 2018.

Perihal penjatahan saham, penjatahan pasti (fixed allotment) dibatasi 98%, sedangkan penjatahan terpusat (pooling) maksimal 2%. Penjatahan pasti dibatasi 98%, tetapi tidak terbatas pada dana pensiun, asuransi, reksa dana, yayasan, perorangan, dan institusi bentuk lain, baik domestik, dan luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper