Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Bank Indonesia Terapresiasi 11 Poin, Mayoritas Kurs di Asia Melemah

Kurs jual ditetapkan di Rp13.469 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.335 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp134.
Petugas mengangkut tumpukan uang kertas pada bagian pelayanan perkasan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (7/6)./Antara-Moch Asim
Petugas mengangkut tumpukan uang kertas pada bagian pelayanan perkasan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (7/6)./Antara-Moch Asim

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Kamis (1/2/2018) di level Rp13.402 per dolar AS, terapresiasi 11 poin atau 0,08% dari posisi Rp13.413 pada Rabu (31/1/2018).

Kurs jual ditetapkan Rp13.469 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.335 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp134.

Sementara itu, pergerakan mata uang di Asia terpantau bergerak mayoritas melemah terhadap dolar AS. Peso Filipina yang terdepresiasi 0,4% memimpin pelemahan sejumlah kurs di Asia pagi ini, diikuti won Korea Selatan yang melemah 0,36%..

Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau melemah 12 poin atau 0,09% ke level Rp13.398 per dolar AS pada pukul 11.07 WIB.

Di sisi lain, dolar Hong Kong yang menguat 0,03% memimpin mata uang Asia yang terapresiasi terhadap dolar AS pagi ini.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau melemah 0,06% atau 0,051 poin ke level 89,082 pada pukul 10.57 WIB.

Dolar AS sempat menguat setelah Federal Reserve memberi sinyal keyakinan terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi AS dan mengisyaratkan kenaikan suku bunga acuan lebih lanjut.

Namun, dolar kembali melemah tipis karena pelaku pasar menganggap berita tersebut tidak mengejutkan. Mereka saat ini juga menunggu sejumlah indikator termasuk data non-farm payroll untuk katalis lebih lanjut

The Fed mempertahankan suku bunga acuannya pada rapat Federal Open Market Committee, Rabu (31/1), namun mengatakan bahwa inflasi kemungkinan akan meningkat tahun ini, dan mendorong ekspektasi kenaikan suku bungan lebih lanjut di bawah pimpinan bank sentral yang baru, Jerome Powell.

"Pesan The Fed sedikit hawkish, namun reaksi dolar terbatas karena sikap seperti itu tidak terlalu mengejutkan," kata Shin Kadota, analis senior di Barclays, seperti dikutip Reuters..

Data ekonomi AS yang akan datang mencakup indeks ISM manufaktur yang dirilis hari Kamis dan non-farm payroll serta pendapatan rata-rata yang dirilis pada hari Jumat.

 

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)

1 Februari

13.402

31 Januari

13.413

30 Januari

13.398

29 Januari

13.327

26 Januari

13.303

 

 

 

 

Sumber Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper