Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Terbebani Pernyataan Mnuchin, Rupiah Ditutup Menguat

Rupiah ditutup menguat 0,19% atau 15 poin di Rp13.289 per dolar AS. Pagi tadi, mata uang garuda dibuka dengan penguatan 0,17% atau 22 poin di posisi Rp13.292 setelah pada perdagangan Rabu (24/1) berakhir menguat 0,13% atau 17 poin di posisi 13.314.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah ditutup menguat pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (25/1/2018) menyusul pelemahan dolar AS setelah pernyataan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin.

Rupiah ditutup menguat 0,19% atau 15 poin di Rp13.289 per dolar AS. Pagi tadi, mata uang garuda dibuka dengan penguatan 0,17% atau 22 poin di posisi Rp13.292 setelah pada perdagangan Rabu (24/1/2018) berakhir menguat 0,13% atau 17 poin di posisi 13.314.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp13.263 – Rp13.300 per dolar AS.

Sementara itu, mayoritas mata uang lainnya di Asia terpantau menguat, dengan won Korea Selatan membukukan penguatan paling tajam mencapai 1,09%, disusul dolar Taiwan yang menguat 0,53%. Di sisi lain, hanya peso Filipina yang terpantau melemah terhadap dolar AS sebesar 0,14%.

Adapun indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama hari ini terpantau melemah 0,19% atau 0,172 poin ke level 89,034 pada pukul 16.57 WIB.

Dolar AS terbebani pernyataan Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Steven Mnuchin bahwa pihaknya menyambut baik depresiasi mata uang.

Dilaporkan Reuters, dolar AS melemah setelah Mnuchin kepada World Economic Forum di Davos pada hari Rabu (24/1) menyatakan bahwa kinerja dolar yang lebih lemah adalah sesuatu hal yang baik karena berkaitan dengan perdagangan dan peluang. Komentar Mnuchin tersebut pun dilihat oleh pasar sebagai keberangkatan dari kebijakan mata uang AS yang tradisional.

Kinerja greenback sebelumnya telah berupaya defensif terhadap kekhawatiran proteksionisme perdagangan yang dipicu keputusan Presiden Donald Trump untuk mengenakan tarif bea masuk terhadap impor mesin cuci dan panel surya awal pekan ini.

“Pekan lalu dolar tertekan ekspektasi terhadap normalisasi kebijakan moneter European Central Bank dan Bank of Japan, namun tren bearish telah memasuki fase yang sama sekali baru setelah Mnuchin menyampaikan pernyataannya,” kata Yukio Ishizuki, senior currency strategist di Daiwa Securities, Tokyo, seperti dikutip dari Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper