Bisnis.com, JAKARTA- PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) siap melantaikan dua anak perusahaannya di bursa saham pada 2018.
Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) B. Dididk Prasetyo mengemukakan anak perusahaan yang disiapkan untuk IPO pada tahun depan adalah pabrik gula PT. PG Rajawali I yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur.
Lainnya adalah PT Phapros, Tbk, anak perusahaan RNI yang memproduksi obat.
“Tahun 2018 kami sedang merencanakan listing Phapros karena industrinya sudah sangat mature, dan pertumbuhan sangat baik. Kedua, belum masuk dalam putusan, kemungkinan menjajaki IPO pabrik gula [Rajawali I],” kata Didik saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, Selasa (28/11/2017).
Dia mengemukakan dua anak perusahaan tersebut menjadi penyumbang signifikan dalam perolehan laba RNI.
Didit mengemukakan pada 2015, Phapros mencatatkan laba bersih Rp60 miliar, kemudian menjadi Rp80 miliar pada tahun 2016.
“Tahun ini Insya Allah jadi Rp150 miliar. Pertumbuhan Phapros dibandingkan produk sejenis lebih tinggi,” kata Didik.
Sementara itu, ujar, pabrik gula Rajawali I diprediksi mencatatkan laba bersih Rp155 miliar pada tahun ini.
“Oleh karena itu. 2018 kalau bisa go public kan Rajawali 1 dan Phapros. 2019 itu [tahun] politik. Momentumnya 2019 sudah telat, harus jor 2018,” kata Didik.
Dari laman RNI disebutkan PT. PG Rajawali , menjadi salah satu anak perusahaan dibidang agro industri. Pabrik gula itu berada di Surabaya, Jawa Timur. Perusahaan itu mengelola dua unit pabrik gula dengan total kapasitas giling 17.500 TCD yaitu PG Krebet Baru dan PG Rejo Agung Baru. Sumber bahan baku sebagian besar adalah dari tebu petani di wilayah Jawa Timur.
PT Phapros, Tbk, merupakan anak perusahaan RNI di kategori farmasi dan alat kesehatan. Disebutkan Phapros memproduksi 342 item obat, 313 diantaranya adalah obat hasil pengembangan sendiri (non-lisensi). Obat obatan antibiotik dan generik.