Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Tambang Dorong Tenaga IHSG di Saat Bursa Asia Tertekan

Indeks harga saham gabungan (IHSG) sukses mengakhiri pergerakannya di zona hijau pada perdagangan hari ketiga berturut-turut, Kamis (10/8/2017), setelah sepanjang hari berfluktuasi di tengah pelemahan pasar regional.
Pengunjung mengamati papan elektronik yang menunjukkan pergerakan indeks harga saham gabungan 9IHSG), di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (3/8)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengunjung mengamati papan elektronik yang menunjukkan pergerakan indeks harga saham gabungan 9IHSG), di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (3/8)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) sukses mengakhiri pergerakannya di zona hijau pada perdagangan hari ketiga berturut-turut, Kamis (10/8/2017), setelah sepanjang hari berfluktuasi di tengah pelemahan pasar regional.

IHSG ditutup naik 0,03% atau 1,94 poin di level 5.825,95, setelah dibuka dengan kenaikan 0,08% atau 4,53 poin di posisi 5.828,54.

Dibuka di zona hijau pagi ini, IHSG terpantau bergerak antara zona hijau dan merah hingga menjelang penutupan perdagangan. Pergerakannya namun berhasil ditutup di zona hijau pada akhir perdagangan hari ini.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif di kisaran 5.810,76 – 5.833,86. Dari 559 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 165 saham menguat, 150 saham melemah, dan 244 saham stagnan.

Empat dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin oleh sektor tambang (+0,74%) dan perdagangan (+0,56%). Adapun lima sektor lainnya berakhir di zona merah, dipimpin sektor aneka industri yang melorot 1,18%.

Di kawasan Asia lainnya, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang terus terkoreksi pada perdagangan hari ketiga berturut-turut, tertekan oleh berlanjutnya apresiasi mata uang yen sehingga membebani prospek laba eksportir.

Pelemahan indeks Kospi Korea Selatan berlanjut hingga akhir perdagangan hari ketiga berturut-turut, bersama dengan depresiasi mata uang won, di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Korea Utara.

Indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechip berakhir melemah 0,41% atau 15,12 poin di level 3.715,92, setelah dibuka turun 0,16% di posisi 3.724,96.

Adapun indeks Shanghai Composite ditutup melemah 0,42% atau 13,82 poin di level 3.261,75, setelah dibuka turun 0,18% di posisi 3.269,73.

Pergerakan indeks saham acuan di Hong Kong berakhir turun lebih dari satu persen pada perdagangan hari ini, mengekor pelemahan pada pasar regional di tengah berlanjutnya ketegangan seputar Korea Utara serta aksi profit taking saham.

Dilansir Bloomberg, bursa saham Asia turun untuk sesi perdagangan ketiga berturut-turut sejalan dengan berlanjutnya tensi antara Washington dan Pyongyang yang mengurangi minat investor terhadap aset berisiko.

Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,5% ke 159,71 pada pukul 4.38 sore waktu Hong Kong.

“Mungkin ada koreksi teknikal seiring dengan penghindaran atas aset berisiko yang mendominasi saham global di tengah ketegangan geopolitik,” ujar Margaret Yang, pakar strategi CMC, seperti dikutip dari Bloomberg.

Berbanding terbalik dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup turun 0,09% atau 0,49 poin di 524,61, setelah dibuka dengan kenaikan 0,12% di posisi 525,75.

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

UNTR

+2,01

BNGA

+5,73

TOWR

+3,73

ADRO

+2,49

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

BBCA

-0,79

ASII

-0,94

BMRI

-0,56

BRAM

-19,89

 Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper