Bisnis.com, JAKARTA – Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) terus menguat hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (23/3/2017).
Di akhir sesi I, IHSG menguat 0,54% atau 30,13 poin ke level 5.564,22, setelah dibuka dengan kenaikan 0,10% atau 5,55 poin di level 5.539,64.
Sepanjang perdagangan hari ini IHSG bergerak di kisaran 5.532,65 - 5.570,31.
Sebanyak 196 saham menguat, 100 saham melemah, dan 244 saham stagnan dari 540 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan support utama dari sektor finansial (+1,11%) dan tambang (+1,10%).
Adapun, sektor industri dasar dan aneka industri bergerak negatif, masing-masing dengan pelemahan 0,27% dan 0,07%.
Di bursa regional, indeks FTSE Malay KLCI menanjak 0,16%, indeks FTSE Straits Time Singapura naik tipis 0,08%, indeks SE Thailand menguat 0,22%, sedangkan indeks PSEi Filipina menanjak 0,42%.
Samuel Sekuritas Indonesia memprediksikan peluang penguatan IHSG pada perdagangan hari ini, sejalan dengan penguatan bursa global.
Tim riset Samuel Sekuritas memaparkan bursa AS ditutup mixed semalam seiring langkah investor mengantisipasi kebijakan Presiden Trump yang ingin mengganti Obamacare dan akan dilakukan voting di parlemen.
Selain itu, investor juga menunggu kelanjutan rencana pengurangan pajak. Selama ini, Presiden Trump dinilai belum berhasil meningkatkan business confidence dengan signifikan.
Di dalam negeri, IHSG melemah 0,2% kemarin dengan foreign net buy Rp 95 miliar di pasar reguler. Dana asing cenderung naik sejak kenaikan Fed rate belum lama ini karena resiko ketidakpastian yang menurun dan potensi kenaikan rating Indonesia menjadi investment grade oleh S&P.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah terpantau masih melemah tipis 0,01% atau 1 poin ke Rp13.330 per dolar AS pada pukul 11.58 WIB.
Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah telah bergerak di kisaran 13.323-13.335.