Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA CPO 17 OKTOBER: Festival Diwali Mendekat, Minyak Sawit Melonjak di Atas 4 Persen

Kontrak berjangka CPO untuk Desember 2016, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, terpantau melonjak 4,14% atau 110 poin ke level 2.770 ringgit per ton pada pukul 10.24 WIB, level tertinggi sepanjang masa kontrak berjalan.
Harga CPO melejit./.
Harga CPO melejit./.

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) terpantau melanjutkan penguatannya pada awal perdagangan hari ini, Senin (17/10/2016), seiring dampak pelemahan kinerja mata uang ringgit Malaysia serta peningkatan permintaan.

Kontrak berjangka CPO untuk Desember 2016, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, terpantau melonjak 4,14% atau 110 poin ke level 2.770 ringgit per ton pada pukul 10.24 WIB, level tertinggi sepanjang masa kontrak berjalan.

Harga minyak sawit sebelumnya dibuka melesat 3,27% atau 87 poin ke posisi 2.747.

Adapun, pada perdagangan Jumat (14/10/2016), harga minyak sawit ditutup menguat tajam 1,60% atau 42 poin ke 2.660.

Seperti dilansir Bisnis.com, impor minyak kelapa sawit atau CPO dari India diperkirakan meningkat untuk pertama kalinya dalam lima bulan terakhir akibat menyusutnya persediaan dan peningkatan permintaan menjelang festival. Sentimen ini memberikan dorongan positif terhadap harga CPO.

Survei Bloomberg memaparkan impor CPO Negeri Hindustan pada September diperkirakan naik 2,1% menjadi 800.000 ton. Angka ini merupakan peningkatan pertama sejak April 2016.

Nagaraj Meda, Managing Director TransGraph Consulting, mengatakan rebound pembelian CPO oleh India sebagai konsumen terbesar di dunia membantu harga tetap meningkat meski terhadang oleh pemulihan produksi. Dampak cuaca kering akibat El Nino sebelumnya mengganggu proses penanaman di Indonesia dan Malaysia pada awal tahun.

Permintaan dari India biasanya meningkat selama festival Hindu dari September--November, karena orang mengonsumsi lebih banyak makanan gorengan dan manisan. Puncak perayaan terjadi dalam Festival Diwali yang jatuh pada 30 Oktober 2016.

Thomas Mielke, Executive Director Oil World, mengatakan selain India, penyerapan permintaan CPO juga bakal datang dari China. Jumlah stok minyak sawit di Negeri Panda saat ini sudah terbilang rendah di kisaran 350.000--400.000 ton. 

"China harus membeli CPO karena persediaan yang sudah sangat rendah," ujarnya.

Di sisi lain, nilai tukar ringgit pagi ini terpantau melemah 0,58% ke 4,2192 per dolar AS pada pukul 10.39 WIB, setelah dibuka turun 0,32% di posisi 4.2080.

 

Pergerakan Harga CPO Kontrak Desember 2016

Tanggal

Level

Perubahan

17/10/2016

(Pk. 10.24 WIB)

2.770

+4,14%

14/10/2016

2.660

+1,60%

13/10/2016

2.618

-1,32%

12/10/2016

2.653

+1,61%

11/10/2016

2.611

+2,71%

 

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper