Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA EMITEN TAMBANG: Daftar Perusahaan Batu Bara, Siapa Jawara & Merana?

Kinerja emiten komoditas tambang batu bara pada paruh pertama tahun ini belum membaik lantaran tekanan harga. Lantas, siapa perusahaan batu bara yang menjadi jawara dan merana?
Tambang batu bara Tanjung Enim, Sumatra Selatan/Reuters-Dwi Oblo
Tambang batu bara Tanjung Enim, Sumatra Selatan/Reuters-Dwi Oblo

Bisnis.com, JAKARTA—Kinerja emiten komoditas tambang batu bara pada paruh pertama tahun ini belum membaik lantaran tekanan harga. Lantas, siapa perusahaan batu bara yang menjadi jawara dan merana?

Berdasarkan rekapitulasi yang dihimpun Bisnis.com, hanya empat dari 16 emiten tambang batu bara mengalami pertumbuhan pendapatan pada paruh pertama tahun ini. Sedangkan, hanya empat laba bersih emiten yang berhasil tumbuh positif pada semester I/2016.

Analis PT Koneksi Kapital Alfred Nainggolan menilai tantangan bagi emiten tambang batu bara adalah rendahnya harga komoditas batu hitam itu. Manajemen emiten batu bara tidak mampu mengendalikan harga yang menjadi tantangan paling besar perusahaan.

Kemudian, penurunan permintaan ekspor batu bara seiring perlambatan ekonomi dunia, juga tidak mampu diantisipasi emiten komoditas. Padahal, harga dan permintaan batu bara, sempat menjadi harapan terbesar perusahaan tambang pada 4-5 tahun silam.

Selama 2-3 tahun terakhir, harga dan permintaan batu bara di dunia merosot tajam. Permintaan dari China sebagai konsumen terbesar batu bara membuat pendapatan emiten berbasis ekspor terseret suram.

"Hanya emiten yang mempunyai pangsa pasar domestik besar diuntungkan. Kebutuhan batu bara domestik cukup kuat," ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (30/8/2016).

Menurut dia, tekanan kinerja terhadap emiten komoditas batu bara terjadi akibat perlambatan ekonomi global, terutama China. Harga minyak mentah yang terperosok juga membuat batu bara terseok-seok.

Untuk jangka pendek, sambungnya, harga minyak mentah diproyeksi tidak akan melonjak drastis. Apalagi, harga batu bara yang dinilai tidak mungkin lebih tinggi signifikan bila dibandingkan dengan minyak mentah dunia.

Harga minyak mentah saat ini yang berada di kisaran US$40-US$50 per barel diproyeksi bakal pulih paling cepat pada pertengahan tahun depan. Catatannya, perekonomian Eropa kembali pulih menyusul membaiknya ekonomi Amerika Serikat.

Emiten komoditas batu bara, kata dia, tidak dapat berbuat banyak untuk menyiasati kondisi tersebut. Efisiensi menjadi strategi kunci yang dapat dilakukan oleh manajemen emiten tambang saat ini.

Penjualan batu bara tidak mungkin digenjot untuk memupuk pundi-pundi pendapatan. Perseroan hanya dapat melakukan pengetatan anggaran pada sisi operasional sumber daya manusia (SDM) dan teknologi.

"Meski sales turun, kalau ternyata margin lebih besar, bagi investor enggak masalah," katanya.

Berikut daftar lengkap kinerja emiten tambang batu bara semester I/2016 dalam jutaan dolar AS: 

Ticker

Laba (rugi) bersih

Pendapatan

2015

2016

Pertumbuhan (%)

2015

2016

Pertumbuhan (%)

ADRO

119,15

122,11

2,48

1.398,73

1.175,81

(15,94)

ARII

(10,6)

(7,23)

31,79

8,97

7,11

(20,74)

ATPK

(47,87)

(82,92)

(73,22)

117,39

14,24

(87,87)

BSSR

16,95

10,21

(39,76)

137,37

107,74

(21,57)

BYAN

(13,39)

(17,48)

(30,55)

224,49

221,66

(1,26)

DEWA

(2,58)

1,39

NA

111,65

122,89

10,07

GEMS

5,12

3,62

(29,30)

166,07

182,51

9,90

HRUM

2,8

4,37

56,07

151,02

80,3

(46,83)

ITMG

58,03

36,48

(37,14)

824,52

609,47

(26,08)

KKGI

3,3

4,6

39,39

54,19

48,5

(10,50)

MBAP

15,06

12,8

(15,01)

90,54

95,39

5,36

MYOH

9,75

12,19

25,03

107,43

94,67

(11,88)

PTBA

795,16

711,77

(10,49)

6.511,53

6.758,47

3,79

PTRO

1,06

(6,69)

NA

114,71

89,07

(22,35)

SMMT

(13,3)

(12,59)

5,34

27,85

24,38

(12,46)

TOBA

7,05

2,61

(62,98)

190,78

139

(27,14)

Keterangan: PTBA & ATPK dalam miliaran rupiah.

Sumber: Laporan keuangan perseroan, diolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper