Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Pidato Gubernur The Fed, Yen Diprediksi Stabil di 100 per US$

Mata uang yen diprediksi masih stabil hingga akhir pekan di level 100 per dolar AS, seiring dengan menurunnya proyeksi kenaikan suku bunga Federal Reserve dalam pertemuan pada bulan depan.
Mata uang Jepang. /Reuters`
Mata uang Jepang. /Reuters`

Bisnis.com, JAKARTA--Mata uang yen diprediksi masih stabil hingga akhir pekan di level 100 per dolar AS, seiring dengan menurunnya proyeksi kenaikan suku bunga Federal Reserve dalam pertemuan pada bulan depan. Di sisi lain, pasar menunggu arah kebijakan Bank Sentral AS dalam pidato Janet Yellen pada Jumat (26/8).

Pada perdagangan Selasa (23/8) pukul 16:44 WIB mata uang yen naik 0,16 poin atau 0,16% menuju ke 100,17 per dolar AS. Dalam waktu yang sama, indeks dolar AS terkoreksi 0,14% menjadi 94,388.

Research and Analyst PT Monex Investindo Futures Vidi Yuliansyah mengatakan, stabilnya yen dalam beberapa sesi terakhir tidak lepas dari pergerakan dolar yang cenderung melemah. Harga dolar tertekan oleh ketidakpastian kenaikan Fed Fund Rate (FFR).

Pekan kemarin, Presiden The Fed wilayah San Francisco John Williams menyampaikan ekonomi AS cukup kuat untuk menjamin adanya peningkatan Fed Fund Rate (FFR). Probabilitas pengerekan suku bunga pada Desember 2016 pun menguat.

Adapun Presiden The Fed wilayah New York William Dudley juga menyampaikan Paman Sam berpotensi menaikkan FFR secepatnya. Tepatnya dalam agenda Federal Open Market Committee (FOMC) yang berlangsung 21-22 September 2016.

Meskipun demikian, lanjut Vidi, pasar menyangsikan pengerekan FFR bakal dilakukan secepatnya. Pada awal tahun, The Fed optimis dapat menaikkan suku bunga pada 2016 sebanyak dua kali.

Rencana ini terus tertunda akibat perekonomian global yang belum cemerlang dan kondisi ekonomi AS yang fluktuatif. Alhasil, mata uang yen kembali menjadi pilihan investor.

Dari sisi internal, stimulus Bank of Japan (BoJ) belum sebesar ekspektasi pasar, sehingga menopang harga yen.

Kemarin, Selasa (23/8), Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda dalam acara Fintech Forum, yakni forum tekonologi dan jasa keuangan, memberikan pernyataan yang tidak terlalu berhubungan dengan kebijakan moneter. Hal ini menjadi salah satu faktor penguat yen dalam sehari.

"Pergerakan harga yen secara besar lebih dipengaruhi sikap dua bank sentral, yakni The Fed dan BoJ dalam meluncurkan kebijakan," tutur Vidi saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (23/8).

Menurutnya, hampir sama seperti Yen, rerata mata uang utama seperti pound sterling (GBP), euro (EUR), dan dolar Kanada (CAD) bakal stabil hingga akhir pekan. Sentimen utama yang menjadi perhatin pasar ialah Jackson Hole symposium, yakni pertemuan antar bank sentral dunia pada Kamis-Sabtu (25-27/8).

Dalam forum tersebut, sejumlah bank sentral bakal mengemukakan permasalahan perekonomian global dan proyeksinya. Adapun pasar paling menunggu agenda pada Jumat (26/8), karena Gubernur The Fed Jannet Yellen menyampaikan pidato.

Informasi dari Yellen diyakini menjadi salah satu gambaran utama perihal kebijakan The Fed ke depan, terutama terkait tingkat suku bunga. "Biasanya memberikan sinyal arah kebijakan Bank Sentral AS. Ini menjadi clue kapan mereka bakal naikan [suku bunga], pada September atau Desember," papar Vidi.

Sampai akhir pekan, harga yen diprediksi stabil dengan rentang harga 99,5-100,5 per dolar AS. Pergerakan ini akan bergantung pada pernyataan Yellen yang berimbas ke dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper