Rumor Sentul City (BKSL)
Alhasil, kondisi tersebut acapkali dimanfaatkan oleh sejumlah pihak untuk menggoreng saham tertentu. Situasi itu akhirnya membuat Danantara menahan informasi terkait investasi guna memitigasi persoalan serupa.
“Kami dipakai untuk menggoreng saham yang ada di stock exchange. Proses inilah yang membuat kami tidak bisa go public maksudnya [terbuka] di media,” ucapnya.
Salah satunya adalah rumor yang menyebutkan adanya kesepakatan antara PT Sentul City Tbk. (BKSL) dengan Danantara terkait dengan pengembangan kawasan ekonomi khusus di bidang kesehatan.
Namun, Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia Pandu Sjahrir membantah informasi tersebut. Menurutnya, rumor ini merupakan interpretasi pihak ketiga berdasarkan analisis pasar, bukan pengumuman resmi.
“Saat ini tidak ada kesepakatan formal antara kedua pihak sebagaimana diberitakan,” kata Pandu dalam keterangan tertulis.
Pandu menambahkan bahwa sebagai lembaga pengelola dana investasi negara, setiap rencana investasi strategis di Danantara dijalankan melalui proses tata kelola yang ketat serta kajian kelayakan komprehensif.
Baca Juga
Proses tersebut, lanjutnya, meliputi evaluasi kebutuhan nasional, kesesuaian dengan kebijakan pemerintah, analisis manfaat ekonomi dan sosial, serta uji kelayakan finansial dan risiko.
“Seluruh proses ini bertujuan memastikan bahwa setiap proyek yang diambil tidak hanya layak secara bisnis, tetapi juga membawa dampak positif yang signifikan bagi perekonomian dan masyarakat Indonesia,” kata Pandu.
--
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.