Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Indofarma (INAF) Tergerus Inflasi Medis Bahan Baku Obat Mahal

Indofarma (INAF) menghadapi kerugian salah satunya akibat inflasi medis dan mahalnya bahan baku impor. Inflasi medis Indonesia mencapai 13,6% pada 2025.
indofarma, inaf
indofarma, inaf
Ringkasan Berita
  • Indofarma (INAF) mengalami kerugian bersih selama empat tahun terakhir salah satunya akibat inflasi medis yang meningkatkan biaya bahan baku obat.
  • Penjualan bersih INAF terus menurun, tapi beban pokok penjualan tidak turun secara signifikan, menyebabkan laba bruto dan laba bersih tergerus.
  • Inflasi medis di Indonesia lebih tinggi dibandingkan global, dengan 90% bahan baku obat masih diimpor, sehingga kenaikan harga bahan baku sulit ditransfer ke konsumen.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Tantangan dari Inflasi Medis

Ekky Topan, Investment Analyst Infovesta Utama mengatakan inflasi medis memang menjadi tantangan utama bagi emiten farmasi.

"Untuk farmasi, misalnya INAF dan beberapa BUMN farmasi lain, kenaikan harga bahan baku obat yang mayoritas masih impor menjadi tantangan besar. Kenaikan ini sulit sepenuhnya ditransfer ke konsumen karena keterbatasan daya beli, sehingga margin laba tergerus," katanya kepada Bisnis, Selasa (19/8/2025).

Dalam beberapa tahun, industri kesehatan sedang diguncang inflasi medis. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahkan mencatat inflasi medis di Indonesia lebih tinggi dibanding inflasi medis secara global.

Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan inflasi medis di Indonesia pada 2024 mencapai 10,1%, sedangkan secara global hanya 6,5%.

Bahkan, inflasi medis Indonesia tahun ini ditaksir meningkat menjadi 13,6%. Mengacu laporan BPOM, kata Ogi, salah satu penyebab tingginya inflasi medis ini adalah kondisi di mana 90% bahan baku obat (BBO) industri farmasi Tanah Air masih bersumber dari impor.

"Jadi kalau ada gejolak di global, ada nilai tukar dan sebagainya, maka bahan baku naik, harga obat pun naik. Itu impor terbesar itu dari China, dari India dari Amerika Serikat dan dari Belanda," ungkap Ogi dalam Rapat Kerja di DPR, Senin (30/6/2025).

Halaman
  1. 1
  2. 2
  3. 3
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro