Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekor Penjualan HM Sampoerna (HMSP) Terputus di Semester I/2025

Penjualan HM Sampoerna (HMSP) turun 4,57% YoY di semester I/2025, memutus rekor pertumbuhan 5 tahun. Laba bersih juga turun 35,83% YoY menjadi Rp2,13 triliun.
Pekerja Pabrik rokok kretek Mitra Produksi Sigaret (MPS) milik PT HM Sampoerna di Kabupaten Bantul. Bisnis
Pekerja Pabrik rokok kretek Mitra Produksi Sigaret (MPS) milik PT HM Sampoerna di Kabupaten Bantul. Bisnis
Ringkasan Berita
  • Penjualan bersih PT H.M. Sampoerna Tbk. (HMSP) pada semester I/2025 turun 4,57% YoY menjadi Rp55,17 triliun, memutus rekor pertumbuhan positif selama lima tahun terakhir.
  • Penurunan penjualan terutama terjadi pada lini Sigaret Kretek Mesin (SKM) dan Sigaret Putih Mesin (SPM), sementara produk bebas asap mengalami peningkatan signifikan sebesar 63,52% YoY.
  • Laba bersih HMSP pada semester I/2025 terkoreksi 35,83% YoY menjadi Rp2,13 triliun, menjadi penurunan terbesar dalam rentang 2021-2025.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten rokok, PT H.M. Sampoerna Tbk. (HMSP) dalam lima tahun terakhir konsisten mencetak pertumbuhan penjualan, sampai kemudian rekor tersebut terputus di paruh pertama 2025.

Kinerja tersebut membuat kontraksi laba bersih perusahaan di semester I/2025 lebih besar dibandingkan dengan periode yang sama di 2023.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan semester I/2025, total penjualan bersih tercatat sebesar Rp55,17 triliun. Angka ini terkoreksi 4,57% year on year (YoY) dibanding penjualan bersih periode semester I/2024 sebesar Rp57,82 triliun.

Kontraksi tersebut didorong oleh penurunan pada sebagian besar lini penjualan, yang bahkan pelemahan yang terjadi pada semester I tahun ini lebih besar secara tahunan.

Rinciannya, penjualan Sigaret Kretek Mesin (SKM) dalam semester I/2025 turun 11,27% YoY menjadi Rp30,06 triliun, usai dalam periode yang sama di 2024 hanya terkoreksi 4,11% YoY. Sementara itu, Sigaret Kretek Tangan (SKT) di semester I/2025 hanya tumbuh 2,93% YoY menjadi Rp18,93 triliun, usai di semester I/2024 melesat 19,52% YoY.

Adapun, penjualan Sigaret Putih Mesin (SPM) terkoreksi 17,61% YoY menjadi Rp3,01 triliun, lebih besar dari penurunan di semester I/2024 sebesar 10,93% YoY. Selanjutnya, untuk penjualan Sigaret Putih Tangan (SPT) dalam semester I/2025 membaik tumbuh 13,71% YoY menjadi Rp489,09 miliar, usai pada semester I/2024 terkoreksi 13,29% YoY. Pertumbuhan juga terlihat pada penjualan produk bebas asap yang meningkat 63,52% YoY menjadi Rp1,13 triliun.

Kontraksi penjualan bersih HMSP dalam semester I/2025 ini memutus rekor positif perusahaan yang selama lima tahun terakhir konsisten mencatat pertumbuhan penjualan.

Merunut dari laporan keuangan semester I/2021, penjualan bersih HMSP tumbuh sebesar 6,47% YoY menjadi Rp47,63 triliun. Pertumbuhan tersebut bahkan membesar menjadi 12,34% YoY dengan nilai mencapai Rp53,50 triliun pada semester I/2022.

Setahun berselang, pertumbuhan penjualan bersih perusahaan menyusut menjadi 4,95% YoY menjadi sebesar Rp56,15 triliun pada semester I/2023. Selanjutnya, pertumbuhan secara tahunan makin kecil menjadi 2,96% YoY dengan nilai sebesar Rp57,82 triliun dalam semester I/2024.

Terbaru, rekor pertumbuhan positif tersebut putus dalam semester I/2025, di mana dalam periode ini penjualan bersih terkoreksi 4,57% YoY menjadi Rp55,17 triliun.

Penurunan penjualan bersih perusahaan membuat laba bersih HMSP terkoreksi lebih dalam. Per semester I/2025, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada entitas induk terkoreksi 35,83% YoY menjadi Rp2,13 triliun, usai dalam semester I/2024 lalu sudah terkoreksi 11,55% YoY menjadi Rp3,32 triliun.

Kontraksi laba bersih HMSP di semester I/2025 ini bahkan menjadi penurunan laba bersih paling besar dalam rentang 2021-2025.

Dalam rentang tersebut, hanya dalam semester I/2023 perusahaan sukses membukukan pertumbuhan laba bersih, yaitu sebesar 23,03% YoY menjadi Rp3,75 triliun.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro