Potensi Penguatan Lanjutan
Analis Capital Asset Management Martin Aditya memprediksi peluang penguatan terhadap saham-saham yang telah melesat tinggi, masih memiliki peluang untuk menguat di sisa 2025.
Terutama bagi sejumlah emiten yang memiliki katalis yang menarik untuk dicermati, seperti aksi korporasi, dinilai bakal memberikan peluang penguatan yang baik di sisa 2025. Selain itu, keputusan suku bunga The Fed juga dinilai bakal menjadi arah baru bagi emiten-emiten tersebut.
"Jadi harus tetap waspada juga, walaupun faktor ketidakpastian ekonomi global mereda, sinyalnya yang akan ditunggu-tunggu ini nanti di 30 Juli karena akan ada FOMC [Federal Open Market Committee]," katanya.
Senada, Analis MNC Sekuritas Marhama memprediksi, IHSG masih berpotensi menguat di sisa 2025. Setelah mencapai target pada level 7.500, kini, Marhama menaikkan target pada level 7.700 hingga akhir tahun.
Dengan begitu, sejumlah penguatan diprediksi akan terjadi, terhadap sejumlah sektor. Terhadap sektor teknologi, seperti INET, WIFI, hingga DCII, dinilai masih dalam tren kenaikan.
Sementara itu, CDIA dan COIN dinilai masih memiliki potensi penguatan karena pasar masih merespon positif kehadiran kedua saham tersebut. Terlebih lagi, CDIA berada di balik nama besar Grup Prajogo Pangestu.
“RATU secara sektor bagus untuk jangka panjang karena berada di hulu migas, di mana Blok Cepu juga menyumbang 30% produksi migas nasional. Secara teknikal RATU punya peluang kembali ke level Rp9.000 di akhir tahun,” tambah Marhama.
Berikut daftar 10 top gainers sepanjang tahun berjalan 2025:
- CDIA 776,32%
- DCII 723,57%
- COIN 630,00%
- WIFI 595,79%
- REAL 514,55%
- RATU 502,21%
- PIPA 427,27%
- INET 417,49%
- NICL 397,01%
- KRYA 350,00%