Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak ke level 7.560,344 pada perdagangan sesi pertama perdagangan Kamis (24/7/2025). Penguatan ini sejalan dengan kenaikan sejumlah saham bank BUMN.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks komposit ditutup menguat sebesar 1,22% menjadi 7.560,34. Pergerakan terendah IHSG terpantau di level 7.478,36 dan sempat mencapai posisi tertingginya di 7.568,22.
BEI mencatat sebanyak 316 saham menguat, 265 saham menurun, dan 219 stagnan. Adapun, total kapitalisasi pasar saat ini mencapai Rp13.576 triliun.
Dari jajaran saham dengan kapitalisasi jumbo, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) memimpin penguatan dengan kenaikan 3,42% ke Rp3.930.
Posisi itu kemudian disusul saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang naik 3,17% menjadi Rp4.230, sementara saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) menguat 2,80% menjadi Rp8.275.
Saham bank pelat merah lain, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) turut mengalami kenaikan sebesar 2,78% menjadi Rp4.810 per saham.
Baca Juga
Di sisi lain, BMRI menjadi saham dengan nilai turnover terbesar hingga perdagangan sesi pertama. Tercatat, saham BUMN ini diperdagangkan sebanyak 180,8 juta dengan nilai mencapai Rp865,3 miliar.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) kemudian menyusul dengan total volume saham yang diperdagangkan tembus 69,8 juta senilai Rp594,4 miliar. Adapun, BBRI membukukan nilai turnover sebesar Rp461,1 miliar.
Secara sektoral, indeks saham keuangan atau IDX Finance memimpin dengan pertumbuhan sebesar 3,30% dan indeks saham basic material menguat 0,77%.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan bahwa secara teknikal, IHSG mampu bertahan di atas MA5 di kisaran level 7.415, seiring dengan pembentukan histogram positif pada MACD.
“Kami memperkirakan IHSG berpotensi uji level 7.575 pada perdagangan sesi kedua pada hari ini,” ujarnya dalam publikasi riset harian.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.