Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vale (INCO) Masih Jajaki Mitra Global di Proyek Nikel US$1,9 Miliar

Vale Indonesia (INCO) masih mencari mitra global untuk proyek nikel US$1,9 miliar di Sorowako, dengan opsi pendanaan termasuk pinjaman bank dan obligasi.
Proses penambangan Nikel PT Vale Indonesia Tbk. di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (28/7/2023)/Bisnis-Paulus Tandi Bone
Proses penambangan Nikel PT Vale Indonesia Tbk. di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (28/7/2023)/Bisnis-Paulus Tandi Bone
Ringkasan Berita
  • PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) belum mencapai kesepakatan dengan mitra Korea Selatan untuk proyek pengolahan nikel limonite senilai US$1,9 miliar di Sorowako.
  • Proyek High Pressure Acid Leaching (HPAL) di Sorowako akan melibatkan Huayou Cobalt dari China dan diharapkan selesai pada akhir 2027.
  • Vale Indonesia berencana memenuhi kebutuhan dana proyek melalui pinjaman bank dan penerbitan obligasi dengan total US$1,2 miliar.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) menegaskan belum ada kesepakatan dengan mitra asal Korea Selatan untuk proyek pengolahan nikel limonite di Sorowako yang menelan investasi US$1,9 miliar. 

Sekretaris Perusahaan Vale Indonesia Wiwik Wahyuni mengakui bahwa pihaknya tengah meninjau sejumlah opsi strategis dan terbuka terhadap kerja sama dengan berbagai investor global, termasuk Korea Selatan. Namun, hingga saat ini belum ada kesepakatan resmi yang terjalin.

“Perseroan tengah meninjau beberapa opsi strategis serta dalam tahapan diskusi, sehingga belum ada kesepakatan maupun perjanjian yang ditandatangani,” ujar Wiwik dalam surat kepada Bursa Efek Indonesia, Kamis (24/7/2025).

Proyek yang dimaksud merupakan pembangunan fasilitas pengolahan High Pressure Acid Leaching (HPAL) di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Proyek ini menjadi salah satu dari tiga inisiatif hilirisasi utama perseroan.

Proyek HPAL Sorowako diproyeksikan menelan investasi senilai US$1,9 miliar yang akan digarap bersama salah satu mitra asal China, Huayou Cobalt. Pembangunan smelter ini diperkirakan selesai akhir 2027, sementara konstruksi tambang limonite ditargetkan rampung lebih dulu pada awal 2027.

Menurut Wiwik, penyelesaian proyek yang sedang digarap perseroan akan sangat bergantung pada berbagai faktor, mulai dari kondisi lapangan, perizinan, koordinasi dengan mitra, hingga pendanaan.

“Proyek-proyek pengembangan yang sedang perseroan kerjakan tentunya akan memerlukan pendanaan yang akan didapatkan, baik secara internal maupun dari eksternal,” pungkasnya.

Wiwik mengatakan bahwa seluruh proyek akan berkontribusi positif terhadap pendapatan, laba bersih, dan arus kas setelah mulai beroperasi secara komersial.

Vale diketahui tengah menggarap tiga proyek nikel di Sulawesi, yakni Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa, Morowali, dan Sorowako guna memperkuat rantai pasok baterai kendaraan listrik di dalam negeri.

Seturut dengan arah pengambangan itu, perseroan berencana mempersiapkan kebutuhan pendanaan hingga US$1,2 miliar atau sekitar Rp19,56 triliun untuk mendukung proyek tambang dan pembangunan smelter HPAL.

Head of Corporate Finance & Investor Relation Vale Indonesia, Andaru Brahmono Adi, menyampaikan bahwa pemenuhan kebutuhan dana atas proyek-proyek perseroan akan dilakukan secara bertahap. 

Salah satu opsi terdekat akan ditempuh lewat pinjaman bank senilai US$500 juta pada awal 2026, lalu diikuti rencana penerbitan obligasi hingga US$700 juta.

“Obligasi nanti mungkin di tahun 2027, kami akan masuk ke bond market dengan nilai sekitar US$500 sampai dengan US$700, sehingga totalnya US$1,2 miliar,” ucap Andaru saat ditemui awak media di Jakarta, pekan lalu.

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro