Bisnis.com, JAKARTA — PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) akan memutuskan penetapan Presiden Direktur dan CEO baru dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) kedua pada Senin, 28 Juli 2025.
Langkah ini diambil setelah RUPSLB pertama yang digelar pada 18 Juli 2025 tidak memenuhi kuorum kehadiran. Dalam pengumumannya, jumlah saham yang hadir saat itu hanya 1,96 miliar atau 18,62% dari total 10,54 miliar saham.
“Direksi dengan ini mengundang seluruh pemegang saham untuk menghadiri RUPSLB kedua pada Senin, 28 Juli 2025 pukul 16.00 WIB di The Ritz Carlton Jakarta Pacific Place,” tulis manajemen INCO dalam keterbukaan informasi.
Sebelumnya, manajemen menyampaikan pelaksanaan RUPSLB pertama telah sesuai anggaran dasar perseroan dan ketentuan pasar modal yang berlaku.
Namun demikian, keputusan tidak bisa diambil lantaran jumlah kehadiran pemegang saham tidak mencapai ambang batas minimal.
“Perseroan akan menjadwalkan ulang RUPSLB pada waktu yang akan diinformasikan kemudian, dengan tetap mengacu pada ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku,” tulis manajemen dalam keterangan tertulis.
Baca Juga
Meski agenda rapat belum bisa diputuskan, manajemen Vale memastikan seluruh fungsi organisasi dan arah strategis perusahaan tetap berjalan di bawah kepemimpinan Direksi dan Dewan Komisaris perseroan saat ini.
Sementara itu, mengacu pada ketentuan anggaran, RUPSLB INCO dapat dinyatakan sah apabila dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang mewakili lebih dari ½ bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang sah.
Berdasarkan komposisi pemegang saham INCO hingga 30 Juni 2025, PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID tercatat memiliki 34% saham, sementara Vale Canada Limited (VCL) menggenggam 33,88%, dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM) memiliki 11,48% saham.
MIND ID, selaku holding BUMN pertambangan, telah menjadi pemegang saham mayoritas Vale Indonesia setelah menyelesaikan pembelian 14% saham divestasi dari VCL dan SMM pada 28 Juni 2024.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.