Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Menguat Tipis Imbas Pelemahan Dolar AS

Harga emas naik tipis 0,4% akibat pelemahan dolar AS dan ketidakpastian ekonomi global, sementara logam lain seperti platinum dan paladium melemah.
Seorang karyawan memamerkan emas batangan seberat satu kilogram untuk difoto di toko Tanaka Holdings Co. di Tokyo, Jepang. Bloomberg/Akio Kon
Seorang karyawan memamerkan emas batangan seberat satu kilogram untuk difoto di toko Tanaka Holdings Co. di Tokyo, Jepang. Bloomberg/Akio Kon

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas naik tipis pada akhir perdagangan Jumat pelemahan dolar AS dan ketidakpastian geopolitik serta ekonomi yang berkelanjutan.

Faktor tersebut mendorong permintaan logam safe haven tersebut, sementara harga logam lainnya seperti platinum, melemah setelah mencapai level tertinggi sejak 2014.

Mengutip Reuters, Sabtu (19/7/2025), harga emas spot naik 0,4% menjadi US$3.351,18 per ons, setelah sempat turun 1,1% pada sesi sebelumnya.

Sedangkan, harga emas berjangka AS ditutup 0,4% lebih tinggi di US$3.358,3.

"Di sektor logam mulia, terdapat kenaikan secara menyeluruh, berkat melemahnya dolar AS," kata analis Marex, Edward Meir.

Dolar terpantau melemah 0,3%, membuat emas lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain.

"Kekhawatiran seputar pertumbuhan utang AS dan pembaruan tarif lebih lanjut kemungkinan akan membuat emas tetap menjadi fokus, dan untuk saat ini, harga terendah terlihat terdukung dengan baik," kata Suki Cooper, Analis Logam Mulia, Riset Global di Standard Chartered Bank.

Terkait tarif, Indonesia masih menggodok detail perjanjian perdagangan barunya dengan AS, sementara Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan kepada Perdana Menteri Jepang bahwa "kesepakatan yang baik" mungkin saja terjadi.

Awal pekan ini, Presiden AS Donald Trump mengatakan dia tidak berencana memecat Ketua The Fed Jerome Powell, tetapi tetap membuka opsi tersebut dan kembali mengkritiknya karena tidak memangkas suku bunga.

Pelaku pasar mengantisipasi dua kali pemangkasan suku bunga AS hingga akhir tahun ini, dengan total 50 basis poin.

Sejalan, emas menguat di tengah ketidakpastian ekonomi, dan suku bunga yang lebih rendah mendorong permintaan investor karena emas merupakan aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Harga spot platinum turun 2% menjadi US$1.428,65 per ons, setelah mencapai level tertinggi sejak Agustus 2014 pada hari sebelumnya.

"Kami memperkirakan penurunan permintaan investor fisik dan perhiasan China akan menyebabkan penurunan harga platinum pada kuartal ketiga 2025," kata David Wilson, Ahli Strategi Komoditas Senior, BNP Paribas Markets 360.

Selain emas, logam lainnya seperti paladium turun 1,6% menjadi US$1.259,09, sementara perak naik 0,3% menjadi US$38,23.

Jonathan Butler, Kepala Pengembangan & Strategi Bisnis di Mitsubishi Corp. mengatakan bahwa meskipun terdapat kekhawatiran jangka panjang terkait pertumbuhan kendaraan listrik dan pasokan daur ulang, sentimen terhadap paladium di China positif, dengan kemungkinan peningkatan penggunaan katalis menjelang undang-undang emisi China 7 yang mulai berlaku pada 2028.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro