Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Stabil, Pasar Fokus ke Arah Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Harga emas stabil dan diperkirakan bakal terkoreksi moderat secara mingguan karena investor mencermati arah kebijakan suku bunga The Fed.
Karyawati memperlihatkan logam mulia Antam di Jakarta, Selasa (17/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati memperlihatkan logam mulia Antam di Jakarta, Selasa (17/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas stabil dan diperkirakan bakal terkoreksi moderat secara mingguan. Adapun, investor tengah fokus mengevaluasi prospek pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.

Investor mencermati langkah moneter yang akan diambil The Fed setelah data ketenagakerjaan dan penjualan ritel AS tampil kuat. Hal itu meredakan kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi.

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas spot diperdagangkan di bawah $3.340 per ons pada awal jam perdagangan Asia, atau menuju penurunan sekitar 0,5% dalam sepekan.

Harga emas hampir tidak berubah pada level $3.338,96 per ons pada pukul 08.50 waktu Singapura. Bloomberg Dollar Spot Index terpantau sedikit melemah. Harga perak stabil, sementara platinum dan paladium sedikit menguat.

Penurunan ini terjadi setelah data ekonomi menunjukkan jumlah klaim tunjangan pengangguran di AS turun selama lima minggu berturut-turut ke level terendah sejak pertengahan April, serta kenaikan penjualan ritel pada bulan Juni.

Gubernur Federal Reserve San Francisco, Mary Daly, mengatakan masih masuk akal bagi para pengambil kebijakan untuk merencanakan dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini. Dia menekankan bahwa bank sentral tidak seharusnya menunggu terlalu lama sebelum bertindak.

Adapun, tekanan terhadap pimpinan bank sentral AS Jerome Powell kian meningkat, baik dari Presiden AS Donald Trump yang mendorong pelonggaran kebijakan, maupun dari proyek renovasi markas besar The Fed yang memakan biaya besar.

Para pelaku pasar juga akan mencermati hasil pertemuan pejabat The Fed pada akhir bulan ini untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai arah kebijakan ke depan. Adapun, emas biasanya kurang diminati dalam lingkungan suku bunga tinggi karena tidak memberikan imbal hasil.

Meskipun momentum penguatan haga emas baru-baru ini melemah, harga telah naik lebih dari seperempat sepanjang tahun ini, didorong oleh ketegangan geopolitik dan kekhawatiran terhadap aset dalam denominasi dolar yang mendorong investor mencari aset aman.

Logam mulia telah bergerak dalam kisaran sempit dalam beberapa bulan terakhir karena investor menanti kejelasan mengenai pembicaraan dagang AS dengan sejumlah negara, jalur pemangkasan suku bunga, dan dampak tarif terhadap ekonomi global.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro