Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi mencabut suspensi saham PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS), PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN), dan PT Hotel Fitra International Tbk. (FITT).
Dalam pengumuman yang dirilis Selasa (15/7/2025), BEI menyatakan suspensi atas perdagangan ketiga saham itu dicabut dan akan kembali diperdagangkan di pasar reguler serta tunai mulai 16 Juli 2025.
Pembukaan kembali saham KRAS merujuk pada pengumuman BEI tertanggal 4 Juli 2025 terkait suspensi sebelumnya, sementara pembukaan saham MFIN dan FITT masing-masing mengacu pada pengumuman 14 Juli dan 22 Mei 2025.
Berdasarkan pemberitaan Bisnis.com sebelumnya, BEI menghentikan sementara perdagangan saham KRAS karena adanya lonjakan harga secara kumulatif.
Mengutip data BEI, saham KRAS kini berada di level Rp314 per saham atau naik 210,89% sejak awal tahun (year to date/YtD). Sementara itu, dalam satu bulan terakhir, saham produsen baja BUMN ini melonjak 71,58%.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Krakatau Steel, Daniel Fitzgerald Liman, menyatakan fluktuasi harga saham murni dinamika pasar dan tidak berkaitan dengan informasi material yang belum disampaikan ke publik.
Baca Juga
KRAS mencatat adanya sejumlah aksi dari regulator, termasuk penghentian sementara perdagangan saham pada 1 Juli dan 7 Juli 2025, serta pengumuman Unusual Market Activity (UMA) oleh BEI pada 13 Juni 2025.
“Kami sampaikan bahwa pergerakan saham perseroan yang terjadi sepenuhnya merupakan dinamika pasar,” ujar Daniel dalam paparan publik insidentil yang digelar secara daring pada Jumat (11/7/2025).
Sementara itu, BEI menghentikan sementara perdagangan saham MFIN lantaran mencatatkan penurunan signifikan. Saham perseroan ambles 47,39% selama sepekan dan turun 61,46% dalam sebulan terakhir menuju Rp1.210.
Adapun FITT terkena suspensi bursa setelah saham emiten jasa pengelola hotel dan pariwisata ini melonjak secara kumulatif. Berdasarkan data BEI, saham FITT kini berada di level Rp326 atau meningkat sebesar 239,58% sejak awal tahun.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.