Bisnis.com, JAKARTA — PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) membukukan kenaikan pendapatan menjadi sebesar US$66,08 juta sepanjang kuartal I/2025. Capaian itu salah satunya didorong oleh bertambahnya volume penjualan gas.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2025, pendapatan RAJA sepanjang Januari—Maret 2025 tumbuh 7,21% year-on-year (YoY) dari US$61,64 juta pada kuartal I/2024.
Pendapatan RAJA pada kuartal I/2025 bersumber dari penjualan gas US$36,62 juta, lifting migas US$13,24 juta, jasa pengangkutan migas US$8,22 juta, pendapatan toll fee US$1,89 juta, operating maintenance US$1,39 juta, pendapatan gas compressor US$471.477, dan lain-lain US$4,22 juta.
Djauhar Maulidi, Direktur Utama Rukun Raharja, mengatakan peningkatan pendapatan perseroan terutama didorong oleh bertambahnya volume penjualan gas, kontribusi dari pengoperasian jaringan pipa transmisi gas di Perawang, Riau, serta pertumbuhan pendapatan dari bisnis operation and maintenance (O&M) Perseroan di wilayah Ubadari, Papua Barat.
Sejalan dengan peningkatan pendapatan tersebut, lanjutnya, RAJA membukukan kenaikan laba bersih sebesar 14% YoY dari US$8 juta menjadi US$9,2 juta.
“Capaian itu mencerminkan peningkatan efisiensi operasional serta efektivitas strategi bisnis yang dijalankan,” kata Djauhar dalam keterangan resmi, Selasa (29/4/2025).
Namun demikian, laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk (RAJA) tercatat mengalami penurunan sebesar 7% menjadi US$6,7 juta dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar US$7,2 juta.
Djauhar menjelaskan penurunan itu disebabkan oleh divestasi 30% saham pada anak usaha, PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU). Divestasi itu merupakan bagian dari strategi perseroan dalam memperkuat struktur keuangan dan mendorong ekspansi jangka panjang.
“Selain itu, langkah ini juga memberikan fondasi yang lebih solid untuk mendukung pertumbuhan RATU dan meningkatkan fleksibilitas keuangan perseroan,” imbuhnya.
Alokasi Belanja Modal RAJA
Untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan, RAJA mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$70 juta pada tahun 2025. Hingga kuartal I 2025, realisasi capex telah mencapai US$7 juta atau sekitar 10% dari total alokasi.
Penyerapan capex ini terutama digunakan untuk pembangunan kompresor di Sengkang, Sulawesi Selatan. Capex tersebut sejak awal dialokasikan untuk mendukung dua proyek utama, yaitu pembangunan kompresor di Sengkang dan pembangunan pipa BBM Tanjung Batu–Samarinda.
Sejalan dengan strategi ekspansi dan diversifikasi, Djauhar menambahkan fokus utama RAJA pada tahun ini adalah pengembangan bisnis midstream dan downstream.
Dalam rangka mendukung fokus tersebut, saat ini RAJA tengah mempercepat proses negosiasi atas rencana akuisisi perusahaan distribusi gas serta perusahaan infrastruktur LNG, agar segera difinaliasi dan dapat diselesaikan paling lambat kuartal II dan III tahun ini.