Bisnis.com, JAKARTA — Entitas Grup Djarum, PT Dwimuria Investama Andalan merogoh kocek hingga Rp1 triliun untuk menyerok saham emiten pemilik dan pengelola RS Hermina, PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL).
Transaksi itu merupakan bagian dari pengalihan saham hasil pembelian kembali (buyback) oleh HEAL. Seperti diberitakan Bisnis, Wakil Direktur Utama Medikaloka Hermina Yulisa Khiat menyampaikan perseroan telah mengalihkan 559.185.300 lembar saham hasil buyback dengan harga pelaksanaan Rp1.875 per saham.
"Pihak yang menerima pengalihan adalah PT Dwimuria Investama Andalan," tulisnya dalam keterbukaan informasi, Rabu (25/6/2025).
Sebagai informasi, PT Dwimuria Investama Andalan merupakan perusahaan holding investasi yang dimiliki oleh Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono. Dua pemilik Grup Djarum itu tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia.
Di pasar saham, entitas Grup Djarum itu juga tercatat menguasai 54,94% saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan 8,33% saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR).
Yulisa menyampaikan transaksi penjualan saham hasil pembelian kembali dilakukan HEAL pada 25 Juni 2025 di luar Bursa Efek Indonesia.
Harga yang dibayar Dwimuria Investama untuk mengakumulasi saham RS Hermina terbilang premium atau lebih tinggi dari Harga pasar. Pada Rabu (25/6/2025), saham HEAL ditutup di level Rp1.375 per saham. Artinya, Harga beli di level Rp1.875 mencerminkan premium 36,36%.
Apabila dikalkukasi, Dwimuria Investama Andalan merogoh kocek Rp1,04 triliun dalam transaksi saham tersebut. Setelah transaksi itu, Dwimuria Investama Andalan menggenggam 3,64% saham HEAL.
Sementara itu, saldo saham treasury HEAL menjadi nol setelah dilakukan pengalihan saham pada perdagangan hari ini.