Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Tergelincir ke Level Rp16.301 per Dolar AS

Mata uang rupiah dibuka melemah 0,22% ke level Rp16.301 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Selasa (17/6/2025).
Pegawai menunjukan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) dan rupiah di Jakarta, Senin (16/6/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai menunjukan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) dan rupiah di Jakarta, Senin (16/6/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah ke level Rp16.301 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Selasa (17/6/2025).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka melemah 0,22% atau 36 poin ke level Rp16.301. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau naik 0,20% ke level 98,19.

Sama seperti rupiah, sejumlah mata uang Asia mengalami pelemahan. Yen Jepang misalnya melemah 0,08%, dolar Singapura melemah 0,15%, dolar Taiwan melemah 0,35%, dan won Korea Selatan melemah 0,28%.

Lalu, peso Filipina melemah 0,17%, yuan China melemah 0,01%, dan baht Thailand melemah 0,14%.

Pada perdagangan sebelumnya, Senin (16/6/2025) rupiah ditutup menguat sebesar 38,50 poin atau 0,24% ke level Rp16.265 per dolar AS.

Pengamat forex Ibrahim Assuaibi telah memproyeksikan mata uang rupiah bergerak fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp16.220 - Rp16.270 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Terdapat sejumlah sentimen yang menyertai pergerakan rupiah. Dari luar negeri, memanasnya konflik Iran dan Israel masih jadi perhatian pasar. Saling serang oleh Israel dan Iran sejak pekan lalu telah meningkatkan kekhawatiran bahwa pertempuran dapat meluas di seluruh wilayah dan secara signifikan.

Perang juga dikhawatirkan mengganggu Selat Hormuz sebagai jalur pelayaran penting. Sekitar seperlima dari total konsumsi minyak dunia, atau sekitar 18 hingga 19 juta barel per hari minyak, kondensat, dan bahan bakar, melewati selat tersebut.

Pasar juga fokus pada serangkaian pertemuan bank sentral, dimulai dari bank sentral Jepang, Inggris, China, hingga The Fed akan memutuskan suku bunganya pekan ini.

Dari dalam negeri, utang luar negeri Indonesia kembali mencatatkan kenaikan secara bulanan pada April 2025 senilai US$800 juta atau menjadi US$431,55 miliar.

Meski terjadi kenaikan utang luar negeri sebesar 8,2% secara tahunan (year on year/yoy), posisi utang tetap terjaga. Kenaikan kewajiban luar negeri pemerintah tersebut meningkat sejalan dengan pelemahan rupiah yang terjadi usai pengumuman tarif resiprokal AS pada awal April 2025 lalu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper