Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mencari Celah Cuan Saham Kesehatan, Cermati KLBF Hingga MIKA

Sejumlah saham emiten kesehatan maupun rumah sakit diproyeksi akan memberikan cuan pada paruh kedua 2025, analis merekomendasikan KLBF hingga MIKA.
Investor mencari informasi pergerakan harga saham di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Investor mencari informasi pergerakan harga saham di Depok, Jawa Barat, Rabu (4/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah saham emiten kesehatan maupun rumah sakit diproyeksi akan memberikan cuan pada paruh kedua 2025 walaupun kinerjanya agak merosot belakangan ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks IDX Health terpantau terkoreksi 1,40% pada perdagangan sepekan lalu. Sedangkan benchmark indeks harga saham gabungan (IHSG) terapresiasi 0,74% ke level 7.166,425.

Analis menilai pelemahan kinerja IDX Health salah satunya terbebani aksi ambil untung yang dilakukan para investor di sektor ini. Pasalnnya, berdasarkan data BEI, selepas mengalami koreksi terdalam pada 8 April 2025, kinerja sektor kesehatan perlahan-lahan membaik.

Puncaknya pada 4 Juni 2025 saat sektor ini terangkat hingga ke level 1.525,71 sebelum mengalami penurunan lagi.

”Setelah reli cukup tajam selama bulan Mei 2024, beberapa emiten healthcare menjadi target profit taking, terutama saham-saham seperti KLBF, SIDO, atau HEAL yang sempat overbought,” kata Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) David Kurniawan, Senin (16/6/2025).

Di saat yang bersamaan, aksi ambil untung juga tidak disertai dengan aksi korporasi saham-saham anggota sektor kesehatan. Hal ini yang membuat aksi profit taking tidak membuat investor merugi dari berbagai aspek.

David pun melihat potensi saham sektor kesehatan untuk kembali cuan pada semester II/2025 terbuka lebar. Sejumlah katalis yang bisa mendongkrak kinerja sektor a.l. aksi korporasi emiten, hingga regulasi insentif dari pemerintah, seperti insentif pajak untuk perusahaan alat kesehatan.

Belum lagi, sektor kesehatan menyimpan prospek fundamental jangka panjang yang solid. Dia menilai, pertumbuhan populasi masyarakat Indonesia, kesadaran kesehatan yang membaik pascapandemi, hingga digitalisasi layanan kesehatan bakal menjadi celah pertumbuhan baru bagi sektor ini.

David merekomendasikan saham KLBF dan SIDO di dalam sektor kesehatan. Alasannya, KLBF memiliki fundamental yang kuat, diversifikasi produk, hingga telah melakukan ekspansi digital.

”SIDO punya resiliensi tinggi, margin sehat, hingga potensi ekspor yang meningkat,” katanya.

Senada, Ekky Topan menilai bahwasannya tren aging population di Indonesia bakal terus mendorong penguatan sektor kesehatan ke depannya. Menurutnya, saham sektor kesehatan bersifat defensif dan kuat terhadap fluktuasi ekonomi. Hal itu yang membuat sektor ini lebih terjaga dibanding saham sektor lain di tengah ketidakpastian global.

Ekky memberikan rekomendasi saham PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) pada sektor ini.

”Untuk peluang trading, saya melihat saham KAEF masih dalam tren strong bullish dan berpotensi melanjutkan kenaikan selama mampu bertahan di atas Rp600. Target penguatan berada di kisaran Rp900 hingga Rp1.000. Sementara itu, untuk trading jangka pendek, saham MIKA terlihat mulai menunjukkan sinyal rebound, dengan potensi kenaikan menuju Rp2.800—Rp3.000,” tutupnya.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper