Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak volatil pada hari ini, Jumat (13/6/2025). Saham apa saja yang menarik dicermati investor?
IHSG ditutup melemah 0,25% atau 18 poin ke level 7.204,37 pada perdagangan Kamis (12/6/2025). Di level itu, IHSG menguat 1,76% year-to-date (YtD).
Di bursa Amerika Serikat, indeks-indeks Wall Street ditutup naik pada Kamis (12/6/2025). Indeks S&P 500 naik 0,38%, Nasdaq Composite menguat 0,24%, sedangkan Dow Jones Industrial Average melemah 0,24%. Kenaikan tersebut ditopang oleh penguatan saham Oracle serta laporan inflasi AS yang lebih baik dari perkiraan.
Sementara itu, bursa Asia bergerak mixed pada perdagangan kemarin. Indeks Nikkei 225 turun 0,65%, dan indeks Topix melemah 0,21%. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,45%, dan indeks Kosdaq menguat 0,40%.
Di sisi lain, indeks S&P/ASX 200 Australia melemah 0,31%, Hang Seng Hong Kong menurun 1,36%, CSI 300 China turun 0,06%, dan Taiex Taiwan melemah 0,81%.
Berdasarkan catatan BNI Sekuritas, pasar juga masih dibayangi ketidakpastian dari arah kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump. Meskipun Trump menyatakan kesediaannya memperpanjang tenggat waktu 8 Juli 2025 untuk menyelesaikan negosiasi dagang, dan menilai perpanjangan tersebut kemungkinan tidak diperlukan.
Pasar juga mencerna pernyataan Donald Trump yang menyebutkan bahwa kesepakatan dagang dengan China telah “selesai” dan mengisyaratkan bahwa tarif atas impor China akan mencapai 55%.
Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, mengatakan IHSG kemarin ditutup turun 0,25% dan disertai dengan net sell asing sekitar Rp212 miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah ADRO, PGAS, PGEO, BBRI, dan ASII.
“IHSG masih potensi melanjutkan kenaikan sepanjang masih kuat di support 7.200,” tulisnya dalam riset, Jumat (13/6/2025).
Pada hari ini, IHSG diestimasi begerak di rentang support 7.150—7.200 dan resistance 7.240—7.260. Saham yang direkomendasikan BNI Sekuritas untuk dicermati investor pada hari ini yaitu SMBR, CUAN, BREN, AMRT, MDKA, dan PANI.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mencatatkan penurunan sebesar 0,53% atau 38,30 poin ke level 7.166,06 pada akhir perdagangan Jumat (13/6/2025). IHSG dibuka di level 7.191,12 pada perdagangan hari ini.
IHSG berada di level terendah 7.149,61 dan mencatatkan level tertinggi sepanjang perdagangan hari ini di level 7.192,66.
Deretan saham dengan nilai transaksi tinggi mencatatkan pelemahan harga pada perdagangan hari ini. BBRI misalnya, emiten bank pelat merah tersebut turun 1,72% atau 70 poin ke level Rp4.000 per saham.
Saham BBCA juga melemah 1,10% atau 100 poin ke Rp9.025 per saham. Tak ketinggalan saham ADRO juga turun 5,90% atau 125 poin ke posisi Rp1.995 per saham.
Sementara itu, emiten big caps yang menguat di antaranya, ANTM yang naik 4,10% ke Rp3.300, MEDC juga naik 9,38% ke Rp1.400 dan ASII yang menguat 0,22% atau 10 poin ke level Rp4.570 per saham.

Pada akhir sesi I perdagangan hari ini, IHSG lanjut melemah 46,25 poin atau 0,64% ke level 7.158,12. IHSG bermanuver di rentang 7.155,53 hingga 7.192,66.
Sebanyak 244 saham menguat, 347 saham melemah, dan 210 saham stagnan. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp12.502,87 triliun.
Pelemahan IHSG dibebani oleh koreksi harga saham BBRI yang turun 1,72%, BBCA turun 1,1%, ADRO merosot 6,37%, GOTO terkoreksi 4,48%, dan PGEO melorot 3,68%.
Di sisi lain, saham KRAS melonjak 20,22%, HRTA naik 13,49%, PSAB melompat 10%, dan ANTM naik 3,16%.

Tim Analis Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG rawan koreksi lanjutan untuk menguji level psikologis 7.200 hingga pivot 7.170 pada Jumat (13/6/2025). Gerak IHSG dibayangi oleh sentimen dalam dan luar negeri.
Dari Amerika, pasar mengantisipasi rilis data Michigan Consumer Sentiment Prelimenary pada Juni 2025 (13/6/2025) yang diperkirakan naik ke level 53.5 dari 52.2 pada Mei 2025. Dari Jerman, pasar mengantisipasi rilis data inflasi Mei 2025 yang diperkirakan stabil di level 2,1% YoY.
Dari Jepang, pasar mengantisipasi rilis data Industrial Production bulan April 2025 (13/6/2025) yang diperkirakan turun menjadi 0,7% YoY dari 1% YoY pada Maret 2025.
Dari domestik, pasar mengantisipasi rilis data Retail Sales April 2025 yang diperkirakan tumbuh 2,1% YoY, lebih rendah dari realisasi pertumbuhan 5.5% YoY pada Maret 2025 seiring dengan normalisasi pasca ramadhan dan lebaran.
Top picks Phintraco Sekuritas untuk hari ini adalah saham SMGR, PTPP, ADHI, INTP, dan CPIN.

Berdasarkan data RTI Business, IHSG dibuka turun 28,39 poin atau 0,39% ke posisi 7.175,97. IHSG bergerak di rentang 7.167,77 hingga 7.192,66.
Di jajaran big caps, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) melemah 0,55% ke level Rp9.075, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) turun 0,49% ke level Rp4.050, dan saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) anjlok 6,6% ke level Rp1.980.
Selain itu, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) merosot 1,52% ke level Rp8.075, saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) turun 2,53% ke level Rp9.650, dan saham PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) anjlok 7,1% ke level Rp170 per saham.
Di sisi lain, saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam tancap gas dengan penguatan 4,1% ke level Rp3.300. Demikian pula dengan saham PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) dan PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) yang masing-masing naik 1,41% dan 2,86%.

Tim Analis BRI Danareksa Sekuritas menyampaikan bahwa secara teknikal, IHSG masih tertahan di area resistance 7.254–7.325 setelah belum mampu menembusnya dalam beberapa hari terakhir.
Salah satu sentimen yang bebani gerak IHSG ialah penurunan indeks keyakinan konsumen ke level terendah sejak September 2022 menambah tekanan domestik. Selain itu, tekanan jual asing Rp283 miliar turut membebani laju indeks komposit.
“Selama bertahan di atas support psikologis 7.000, IHSG berpotensi bergerak sideways konsolidatif dalam jangka pendek,” tulisnya, Jumat (13/6/2025).
IHSG diestimasi bergerak pada rentang support 7.000 dan resistance 7.254.
BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan beli terhadap saham PGEO, TOBA, dan INDY, serta jual untuk saham MTEL pada perdagangan hari ini. Target harga saham PGEO di rentang Rp1.575—Rp1.695, TOBA Rp855—Rp920, dan INDY Rp1.575—Rp1.655 per saham.

Tim Analis MNC Sekuritas mengatakan koreksi IHSG pada perdagangan kemarin terjadi akibat dominasi tekanan jual. Secara teknikal, apabila IHSG break 7.240 maka diperkirakan IHSG akan membentuk wave (v) dari wave [a] yang akan menguji 7.263–7.355.
Namun, masih terdapat potensi koreksi IHSG ke rentang area 6.713–7.009. Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak pada rentang support 7.009—7.136 dan resistane 7.263—7.324.
MNC Sekuritas memberikan rekomendasi buy on weakness untuk saham AADI, BRIS, dan HRTA, serta speculative buy untuk sahan PNLF pada hari ini. Target harga saham AADI diproyeksi ke level Rp7.325—Rp7.475, BRIS Rp2.680—Rp2.750, dan HRTA menuju Rp680—Rp710.