Bisnis.com, JAKARTA – Selera risiko investor asing meningkat dalam mengakumulasi surat utang di negara-negara berkembang kawasan Asia, termasuk Indonesia. Hal itu seiring dengan tren pemangkasan suku bunga dan apresiasi mata uang lokal di hadapan dolar AS.
Berdasarkan data Financial Supervisory Service, investor nonresiden menggelontorkan dana senilai US$2,1 miliar ke pasar obligasi pemerintah Indonesia dan US$1,7 miliar ke Thailand sejak April 2025. Aksi beli bersih itu menjadi yang terbesar dalam tiga kuartal terakhir.
Adapun, permintaan telah menurunkan yield obligasi Thailand bertenor 10 tahun ke level terendahnya dalam empat tahun, sedangkan tren yang sama terjadi di obligasi RI dengan yield menuju level terendah sejak November 2024.
Sementara itu, data dari Bank Negara Malaysia menunjukkan dana segar investor asing senilai US$2,9 miliar masuk ke obligasi pemerintah Malaysia pada Mei 2025 atau inflow terbesar secara bulanan sejak Oktober 2013.
Selanjutnya, beli bersih investor asing senilai US$652 juta di surat utang tercatat Korea Selatan pada Kamis (5/6/2025) turut memperpanjang tren inflow di Negeri Ginseng sejak lebih dari dua tahun terakhir.
Aksi beli bersih investor global itu terjadi di tengah-tengah penguatan mata uang negara berkembang Asia pada kuartal ini. Penopangnya adalah depresiasi greenback karena ada kekhawatiran dolar AS akan dikucilkan (de-dollarization).
Selain itu, ekspektasi suku bunga rendah di kawasan Asia juga menambah daya tarik penjualan obligasi, dengan penerbit mempercepat emisinya untuk mengamankan pundi-pundi keuangan sebelum pasar global bergejolak lagi.
"Pelaku pasar meningkatkan eksposurnya di Malaysia, dengan prospek pertumbuhan ekonomi tinggi di tengah ketidakpastian dinamika perdagangan global," tulis Bloomberg, dikutip Senin (9/6/2025).
Sementara itu, Korea Selatan juga disebut menarik setelah memangkas suku bunga sebesar 25 bps pada akhir Mei dan memberikan sinyal pelonggaran moneter karena perang tarif dengan AS memukul ekonomi. Selain itu, kejelasan mengenai kepemimpinan Korea Selatan juga menambah keyakinan investor global untuk masuk.