Bisnis.com, JAKARTA — Musim panen dividen kembali tiba. Tak kurang dari Rp69,21 triliun akan segera mengalir ke kantong pemegang saham dari puluhan emiten di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan data Bisnis, sebanyak 94 emiten akan memberikan dividen ke pemegang sahamnya dalam waktu dekat. Dividen dari 94 emiten tersebut berjumlah sekitar Rp69,21 triliun.
Dividen terbesar yang akan akan meluncur dalam waktu dekat adalah dividen PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), dengan nilai sebesar Rp21,04 triliun.
Sebagaimana diketahui, TLKM akan menebar dividen sebesar Rp21,04 triliun ke pemegang sahamnya, atau setara Rp212,46 per saham.
Tanggal cum date untuk dividen TLKM di pasar reguler dan negosiasi adalah pada 10 Juni 2025, dengan pembayaran dividen akan dilakukan pada 2 Juli 2025.
Setelah TLKM, dividen terbesar selanjutnya akan dibagikan oleh PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP). HMSP akan memberikan dividen senilai total Rp6,53 triliun, atau setara Rp56,2 per saham.
Baca Juga
Tanggal cum date di pasar reguler dan negosiasi untuk dividen HMSP ini adalah pada 10 Juni 2025, dengan tanggal pembayaran dividen pada 26 Juni 2025.
Selanjutnya adalah emiten portofolio Garibaldi ‘Boy’ Thohir, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO). ADRO akan menebar dividen sebesar US$300 juta atau setara Rp4,89 triliun (asumsi kurs Rp16.300 per dolar AS).
Dividen tersebut akan dibagikan pada 26 Juni 2025, dengan tanggal cum date di pasar reguler dan negosiasi pada 12 Juni 2025.
Sementara itu, nilai total dividen terkcecil akan ditebar PT Jasa Berdikari Logistics Tbk. (LAJU), dengan total Rp279,4 juta atau setara Rp0,13 per saham.
Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Indonesia Fath Aliansyah Budiman menjelaskan mayoritas perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar besar dan likuid telah membagikan dividen ke pemegang sahamnya.
“Saat ini pasar akan mulai fokus pada hasil laporan keuangan kuartal II/2025 yang akan dirilis pada bulan Juli,” kata Fath, Senin (9/6/2025).
Fath mencermati, tekanan jual investor asing pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjadi selama musim dividen kali ini merupakan hal yang wajar terjadi.
Menurutnya, saham-saham perbankan telah naik cukup tinggi sejak awal April, dengan rata-rata naik double digit. Hal ini memicu aksi profit taking dari investor asing.
Sebagai informasi, selama sepekan terakhir atau pada awal Juni, investor asing kembali melakukan aksi net sell atau jual bersih di pasar saham Indonesia. Investor asing membukukan net sell sebesar Rp2,83 triliun di awal Juni.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.