Bisnis.com, JAKARTA — Emiten alat kesehatan PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) menggarap proyek gudang logistik baru untuk memperkuat strategi ekspansi, sekaligus meningkatkan kapabilitas perusahaan.
Direktur Utama Itama Ranoraya, Heru Firdausi Syarif, menyampaikan bahwa pembangunan gudang logistik seluas 3.456 meter persegi yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat tersebut ditargetkan selesai pada tahun ini.
“Fasilitas itu diharapkan dapat meningkatkan efisiensi distribusi serta memperluas jangkauan layanan ke berbagai wilayah, khususnya dalam mengantisipasi pertumbuhan volume permintaan,” ucapnya dalam siaran pers, Jumat (23/5/2025).
Heru mengatakan langkah ekspansi turut didorong oleh arus kas dari aktivitas operasi yang tercatat positif sebesar Rp96,5 miliar pada kuartal I/2025, berbalik dari posisi negatif Rp45,8 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, dalam pemberitaan Bisnis, IRRA membukukan laba bersih sebesar Rp10,31 miliar sepanjang Januari-Maret 2025. Jumlah tersebut meroket hingga 139,10% secara tahunan alias year on year (YoY).
Kenaikan laba bersih perseroan sejalan dengan performa pendapatan, yang tumbuh 62,61% YoY menjadi Rp240,43 miliar, karena ditopang oleh penjualan alat kesehatan elektromedik dengan kontribusi senilai Rp91,87 miliar atau melonjak 204,52%
Baca Juga
Di sisi lain, segmen penjualan alat kesehatan non-elektromedik steril tumbuh 201,65% YoY menjadi Rp15,61 miliar. Akan tetapi, penjualan produk diagnostik in vitro justru 57,19% dari Rp109,87 miliar menjadi Rp47,03 miliar pada kuartal I/2025.
Menurut Heru, posisi keuangan pada awal tahun ini menjadi landasan utama perseroan untuk melanjutkan ekspansi dan meningkatkan daya saing IRRA.
“Kami akan memperluas jaringan distribusi dan meningkatkan kapasitas tim penjualan untuk memastikan produk tersedia secara optimal dan distribusi dapat berjalan secara lebih efisien,” pungkasnya.
____________________
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.