Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lovina (STRK) Kejar Pertumbuhan Pendapatan, Siapkan Produk Baru

PT Lovina Beach Brewery Tbk. (STRK) menargetkan pertumbuhan pendapatan menjadi Rp77 miliar pada 2025.
PT Lovina Beach Brewery Tbk. (STRK) menargetkan pertumbuhan pendapatan menjadi Rp77 miliar pada 2025.
PT Lovina Beach Brewery Tbk. (STRK) menargetkan pertumbuhan pendapatan menjadi Rp77 miliar pada 2025.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen minuman beralkohol, PT Lovina Beach Brewery Tbk. (STRK) menargetkan pertumbuhan pendapatan menjadi Rp77 miliar pada 2025 seiring dengan rencana peluncuran produk baru.

Direktur Utama STRK Bona Budhisurya mengungkapkan perseroan optimistis terhadap prospek usaha pada 2025, didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang stabil, peningkatan daya beli masyarakat, serta perkembangan sektor pariwisata dan gaya hidup.

Selain itu, kebijakan pemerintah yang mendukung industri kreatif serta sektor perhotelan dan restoran diperkirakan akan mendorong permintaan produk minuman beralkohol. Faktor-faktor ini membuka peluang bagi STRK untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing.

“Target penjualan kami sekitar Rp77 miliar pada 2025. Untuk mencapainya kami akan meluncurkan produk baru, dan kami akan berusaha mendapatkan pasar ekspor untuk memperluas jangkauan produk,” ujar Bona Budhisurya dalam Paparan Publik, Senin (26/5/2025).

Menurutnya, STRK akan memperkuat distribusi, memperluas jaringan kemitraan strategis, dan menghadirkan inovasi produk yang selaras dengan preferensi konsumen. Salah satunya ialah varian tequila.

Bona Budhisurya menjelaskan perseroan menghadapi berbagai tantangan dalam industri minuman beralkohol pada 2024, termasuk kenaikan tarif cukai, perubahan regulasi, serta meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat. Hal itu mendorong pergeseran preferensi konsumen ke minuman rendah alkohol atau non-alkohol.

Di sisi lain, persaingan yang semakin ketat dari produsen domestik maupun global serta volatilitas harga bahan baku seperti gandum, malt, dan gula turut memberikan tekanan terhadap biaya produksi. Kondisi ini menuntut STRK untuk terus beradaptasi dan mencari strategi yang tepat guna menjaga daya saing di pasar.

Bona Budhisurya menjelaskan pihaknya juga memperkuat strategi pemasaran digital serta menjalin kemitraan strategis guna meningkatkan penetrasi pasar dan memperkuat loyalitas pelanggan di tengah perubahan tren konsumsi.

Kombinasi inovasi produk, efisiensi operasional, dan strategi pemasaran yang tepat diharapkan dapat memperkuat posisi STRK di pasar, sekaligus memastikan keberlanjutan bisnis di tengah dinamika industri yang terus berkembang.

STRK mencatatkan penjualan neto sebesar Rp18,90 miliar pada 2024, mengalami penurunan 51,88% dibandingkan dengan Rp39,28 miliar pada 2023. Perubahan dalam penjualan tersebut turut berdampak pada kinerja keuangan lainnya, termasuk laba bruto yang menurun sebesar 80,09% menjadi Rp4,91 miliar pada 2024.

“Penjualan soju yang berkontribusi besar terhadap pendapatan tahun lalu menurun. Namun, ada pertumbuhan penjualan merek Nord. Ini yang akan kami tingkatkan pertumbuhannya,” ujarnya.


DANA IPO

Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, PT Lovina Beach Brewery Tbk. (STRK) juga menyampaikan realisasi penggunaan dana IPO dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) 2024.

STRK meraih dana IPO Rp118 miliar, yang dikurangi biaya penawaran umum Rp4,22 miliar, sehingga menerima dana bersih Rp113,77 miliar. Per tanggal 31 Desember 2024, perseroan telah menggunakan sebagian dana hasil penawaran umum perdana saham tersebut, yaitu sebesar Rp62,69 miliar.

Perincian penggunaan dana IPO sebagai berikut:
- Rp10,24 miliar digunakan untuk modal kerja;
- Rp14,99 miliar digunakan untuk biaya research and development;
- Rp29,90 miliar digunakan untuk pembelian peralatan mesin;
- Rp7,54 miliar digunakan untuk biaya modal kerja anak perusahaan perseroan, yaitu PT Lovina Industri Sukses (PT LIS)

Sisa dana hasil penawaran umum perdana saham sebesar Rp51,08 miliar, ditempatkan di deposito Bank Mayapada dengan suku bunga 6,5 % per tahun sebesar Rp51 miliar, dan sisa dana Rp84,20 juta ditempatkan di rekening operasional perseroan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper