Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Loyo ke 7.188, Saham TLKM, DSSA & BMRI Menguat

IHSG melemah sebesar 0,36% atau 25,80 poin ke posisi 7.188,35 pada hari ini.
Warga memantau pergerakan saham di layar telepon pintar di Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/5/2025). Bisnis/Abdurachman
Warga memantau pergerakan saham di layar telepon pintar di Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/5/2025). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah ke level 7.188,35 pada perdagangan awal pekan, Senin (26/5/2025). Namun, di tengah penurunan ini, saham big caps seperti TLKM, DSSA, dan BMRI masih melaju. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG membukukan penurunan sebesar 0,36% atau 25,80 poin menuju posisi 7.188,35. Sepanjang hari ini, IHSG dibuka pada level 7.231,47 dan sempat menyentuh level tertingginya di 7.240,08.

Tercatat sebanyak 225 saham meningkat, 414 saham turun, dan 170 saham stagnan. Sementara itu, kapitalisasi pasar alias market cap mencapai Rp12.489 triliun.

Saham berkapitalisasi pasar jumbo yang menguat dipimpin oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang melejit 4,09% menuju level Rp2.800, lalu saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) tumbuh 2,28% menjadi Rp53.900, serta saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) meningkat 0,92% ke Rp5.475.

Adapun saham market cap besar yang turun di antaranya PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) melemah 7,58% menuju level Rp9.750, dan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) terkoreksi 1,88% menjadi Rp6.525 per saham.

Selanjutnya, saham top gainers hari ini dihuni oleh PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk. (ZYRX) yang menguat 34,48% menuju level Rp156 per saham, lalu disusul saham PT Lotte Chemical Titan Tbk. (FPNI) naik 14,29% menjadi Rp224.

Di sisi lain, saham paling boncos atau top losers ditempati oleh PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) yang terkoreksi 11,43% menjadi Rp310, dan saham PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (NAIK) turun 8,06% menuju Rp57 per saham.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG sempat ditutup melemah sebesar 0,79% ke level 7.156,56 pada perdagangan sesi pertama.

Secara teknikal, tekanan jual mulai menguat seiring terbentuknya sinyal death cross pada indikator Stochastic RSI di area jenuh beli atau overbought. Di samping itu, terdapat pula potensi death cross pada indikator MACD.

“Jika IHSG mampu bertahan di atas MA200 dan di kisaran level 7.138, maka kami memperkirakan IHSG berpotensi bergerak dalam rentang level 7.138-7.180 pada perdagangan sesi kedua hari ini,” ujarnya dalam publikasi riset harian. 

___________________

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper