Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alfamart (AMRT) Sedia Capex Rp5 Triliun untuk Ekspansi Gerai 2025

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pengelola Alfamart, PT Sumber Alfaria
Pembeli memilih produk di salah satu gerai minimarket Alfamart, Bogor. Bisnis/Abdurachman
Pembeli memilih produk di salah satu gerai minimarket Alfamart, Bogor. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pengelola Alfamart PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp4,5 triliun—Rp5 triliun untuk 2025.

Corporate Secretary Sumber Alfaria Trijaya Tomin Widian menerangkan rencananya anggaran itu akan digunakan untuk pembangunan sejumlah toko baru, hingga perpanjangan izin usaha toko Alfamart tersebut. Adapun, perseroan juga menargetkan pembangunan 1000 gerai, yang mayoritas akan dibangun di Jabodetabek. 

”Capex 2025 ini berkisar di Rp4,5 triliun sampai dengan Rp5 triliun, kurang lebih Rp3 triliun terkait dengan store expansion maupun perpanjangan toko, itu sekitar 2.700 sampai 2.800 toko,” katanya dalam paparan publik, Kamis (22/5/2025).

Selain itu, anggaran tersebut akan digunakan perseroan untuk membangun sejumlah gudang/distribution centre (DC). Senilai Rp1,5 triliun capex dianggarkan untuk pembangunan DC sepanjang 2025.

Adapun saat ini, AMRT sedang dalam proses membangun 2 DC baru di Palangkaraya dan Bengkulu. Tomin menyebut, sebuah DC di bengkulu diperkirakan rampung pada semester II/2025. 

”Kita tahu [DC] Bengkulu itu prospeknya juga pasti cukup bagus. Dia akan berbagi dengan DC yang di Palembang,” jelasnya.

Capex yang disiapkan oleh perseroan juga sejalan dengan target pertumbuhan pendapatan sebesar 7% pada 2025. Target itu dinilai realistis oleh perseroan mengingat kondisi pertumbuhan ekonomi nasional.

Berdasarkan Laporan Keuangan, emiten milik konglomerat Djoko Susanto itu mencatatkan kinerja pendapatan neto naik 10,54% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp118,22 triliun pada 2024.

Raupan pendapatan dikontribusikan terbanyak dari segmen operasi di Jawa, tidak termasuk Jabodetabek yakni sebesar Rp44,55 triliun. Kemudian, pendapatan dari luar pulau Jawa sebesar Rp43,38 triliun, dan Jabodetabek sebesar Rp33,18 triliun.

AMRT mencatatkan kenaikan pada beban pokok pendapatan dari Rp83,87 triliun pada 2023 menjadi Rp92,86 triliun pada 2024. Kemudian, beban penjualan dan distribusi meningkat menjadi Rp20,2 triliun pada 2024 dari tahun sebelumnya sebesar Rp17,88 triliun.

Ditambah beban umum dan administrasi membengkak menjadi Rp2,17 triliun pada 2024 dibandingkan dengan Rp1,89 triliun pada 2023. AMRT juga mencatat beban lainnya naik dari Rp88,63 miliar pada 2023 menjadi Rp126,98 miliar pada 2024. Alhasil, laba usaha AMRT susut 7,91% YoY menjadi Rp4,07 triliun pada 2024, dibandingkan Rp4,42 triliun pada 2023.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper