Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Menguat, Saham ANTM, BBRI, hingga BRPT Melaju

IHSG ditutup menguat 0,34% atau 24,5 poin ke level 7.166 pada perdagangan Kamis (22/5/2025). Saham ANTM, BBRI, hingga BRPT ditutup menguat sore ini.
Warga melintas di salah satu pusat perbelanjaan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (19/5/2025). Bisnis/Abdurachman
Warga melintas di salah satu pusat perbelanjaan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (19/5/2025). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,34% atau 24,5 poin ke level 7.166 pada perdagangan Kamis (22/5/2025). Saham ANTM, BBRI, hingga BRPT ditutup menguat sore ini.

Berdasarkan data RTI Infokom, sebanyak 294 saham menguat, 306 saham melemah, dan 207 saham stagnan. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 7.136-7.190. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp12.448 triliun.

Saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) menjadi salah satu saham yang naik ke zona hijau sore ini. Saham ANTM naik 1,72% ke level Rp2.960 per saham sore ini.

Selanjutnya, adalah saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) naik 0,94% menjadi Rp4.300 per saham. Saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) juga tercatat naik 10,20% menjadi Rp1.080 per saham sore ini.

Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim menjelaskan sentimen datang dari penurunan BI Rate menjadi 5,5% sejalan dengan laju inflasi yang masih terkendali dalam kisaran target BI 2,5±1%, stabilisasi rupiah dalam ketidakpastian global yang masih tinggi, serta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Hal ini sejalan dengan penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional oleh BI pada kisaran 4,6% YoY-5,4% YoY tahun 2025 dari proyeksi sebelumnya 4,7% YoY-5,5% YoY. BI memperkirakan pertumbuhan kredit sampai dengan tahun 2025 akan berada di kisaran 8%-11% YoY.

Dari global, sentimen datang dari Obligasi jangka panjang AS yang mengalami tekanan jual karena investor khawatir RUU anggaran baru akan memperburuk defisit anggaran AS. 

RUU tersebut diperkirakan akan disahkan karena para anggota parlemen mencapai kompromi mengenai pengurangan pajak negara bagian dan lokal menjelang tenggat waktu Memorial Day, menurut Ketua DPR AS. 

Yield obligasi naik lebih tinggi setelah lelang untuk surat utang tenor 20 tahun, meningkatkan kekhawatiran investor akan potensi turunnya  minat untuk mendanai defisit Amerika.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper