Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Potensi Aliran Modal Investor Asing di Pasar Saham Jelang Akhir Pekan

Investor asing mulai berbalik arah untuk kembali ke pasar saham Indonesia dalam 2 hari terakhir dibarengi oleh penguatan IHSG menembus level psikologis 7.000.
Ana Noviani, Fahmi Ahmad Burhan
Jumat, 16 Mei 2025 | 06:00
Karyawan memantau pergerakan pedagang saham di Jakarta, Senin (21/4/2025)./JIBI/Bisnis/Abdurachman
Karyawan memantau pergerakan pedagang saham di Jakarta, Senin (21/4/2025)./JIBI/Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Investor asing mulai berbalik arah untuk kembali ke pasar saham Indonesia dalam 2 hari terakhir. Aksi tersebut menjadi katalis positif bagi IHSG untuk bertahan di atas level 7.000 jelang akhir pekan ini.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat investor asing membukukan transaksi beli Rp6,77 triliun dan jual Rp5,08 triliun sepanjang perdagangan Kamis (15/5/2025). Alhasil, terjadi aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp1,68 triliun pada perdagangan kemarin. 

Net buy investor asing itu melanjutkan aksi borong yang lebih besar pada perdagangan Rabu (14/5/2025) dengan beli bersih mencapai Rp2,83 triliun. 

Meski demikian, asing masih mencatatkan jual bersih Rp49,32 triliun sepanjang tahun berjalan 2025. 

Kembalinya investor asing ke pasa saham Indonesia berbarengan dengan perkembangan global di mana tensi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China mulai mengendur. Hal itu sejalan dengan kesepakatan kedua negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu untuk memangkas tarif impor AS-China dalam 90 hari ke depan. 

Keputusan itu membuat selera investor terhadap aset-aset berisiko, seperti saham di negara-negara emerging market, kembali bergairah. 

Sejalan dengan aksi beli bersih investor asing, IHSG menguat signifikan dalam 2 hari terakhir. IHSG tercatat naik 2,15% ke level 6.979,88 dan kembali bertenaga dengan ditutup menguat 0,86% ke posisi 7.040,16. 

IHSG kembali ditutup di level psikologis 7.000 setelah merosot ke kisaran 6.000 sejak 6 Februari 2025 bahkan sempat menyentuh level terendah year-to-date 5.967,99 pada 9 April 2025. 

Rully Arya Wisnubroto, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mengatakan penguatan signifikan IHSG dan derasnya arus modal asing masuk kemarin dipengaruhi oleh faktor global, dengan terus berlanjutkan tren penguatan indeks bursa-bursa saham dunia. 

“Meski terjadi penguatan pasar dalam jangka pendek karena adanya kesepakatan sementara antara AS dan China, prospek ekonomi yang mendasari tetap tidak pasti, dan risiko konflik kembali muncul masih ada jika tidak tercapai resolusi yang lebih komprehensif dalam menyelesaikan perang dagang,” ujarnya dalam riset, Kamis (15/5/2025). 

Head of Research Kiwoom Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengatakan kesepakatan dagang AS-China pada awal pekan ini menciptakan efek positif bagi emerging market, termasuk Indonesia.

”Berkurangnya risiko sistemik dari perang dagang membuat investor global kembali bersedia mengambil aset beresiko atau risk-on. Harapannya, ini bisa mendukung arus masuk dana asing ke pasar obligasi dan saham Indonesia," kata Liza pada Rabu (14/5/2025).

Aliran dana asing ke pasar saham Indonesia menurut Liza, akan semakin deras, apalagi jika didukung arah suku bunga global yang lebih akomodatif. 

Akan tetapi, tetap ada pesimisme jika melihat perkembangan terakhir dari aliran dana asing ini, di mana nilai jual bersih atau net sell asing tergolong masif. 

Sejumlah saham bank jumbo tercatat banyak dijual asing saat perang dagang pecah pada kuartal I/2025. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) misalnya mencatatkan net sell asing sebesar Rp9,86 triliun sepanjang 2025 dan saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) mencatatkan net sell asing sebesar Rp9,56 triliun sepanjang 2025.

Community & Retail Equity Analyst Lead PT Indo Premier Sekuritas Angga Septianus menambahkan seharusnya dengan meredanya ketegangan perang dagang, arus masuk atau inflow asing kembali ke pasar saham Indonesia dapat mulai terlihat.

"Selain itu, relatif kembali menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga menjadi penopang," ujar Angga kepada Bisnis pada Rabu (14/5/2025).

Adapun, menurutnya aliran dana asing biasanya akan terlebih dahulu mengalir ke saham-saham bank jumbo.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper