Bisnis.com, JAKARTA — Emiten teknologi PT Anabatic Technologies Tbk. (ATIC) fokus memperkuat lini bisnis utama penyediaan solusi dan layanan teknologi informasi (TI) pada 2025.
Presiden Direktur ATIC Harry Surjanto Hambali menjelaskan menghadapi 2025, Anabatic Technologies menegaskan fokus dalam memperkuat lini bisnis utama, yakni penyediaan solusi dan layanan teknologi informasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.
"Transformasi dari penawaran tradisional menuju solusi end-to-end digital terus dikembangkan untuk menjangkau pasar lebih luas dan meningkatkan value bagi konsumen,” jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (8/5/2025).
Selain itu, Anabatic juga memperluas ceruk pasar dengan mengeksplorasi domain bisnis baru, termasuk layanan berbasis cloud, cybersecurity, dan penguatan kapabilitas digital melalui anak perusahaan KPSG Group dan CTI Group.
Anabatic Technologies telah menyempurnakan portofolionya dengan melepas unit bisnis yang tidak lagi relevan secara strategis pada 2023 dan 2024. Langkah ini turut memperkuat keuangan perusahaan. Dengan beban yang semakin ringan dan operasional yang semakin efisien, perusahaan berada dalam posisi stabil untuk menghadapi 2025.
“Operasional kami saat ini dalam kondisi yang sangat baik. Anabatic Technologies siap memperbesar bisnis,” jelas Harry.
Menurutnya kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat akan menjadi kunci untuk menavigasi tantangan global dan membuka peluang pertumbuhan baru. Perusahaan siap melangkah lebih jauh sebagai mitra dalam transformasi digital Indonesia.
Anabatic Technologies adalah perusahaan IT yang memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun. Selain melayani institusi terkemuka di Indonesia, ATIC juga memperkuat eksistensinya di pasar internasional melalui kantor perwakilan di Malaysia dan Filipina.
Pada 2024, ATIC mencatatkan pendapatan Rp8,95 miliar, turun 12,3% dari sebelumnya Rp10,20 miliar. dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan pendapatan disebabkan beberapa hal, di antaranya pada 2023, Anabatic Technologies melepas kepemilikan atas Equine Global beserta anak perusahaannya sehingga tercatat keuntungan dari divestasi tersebut.
Kendati demikian, penurunan ini tidak berdampak signifikan sehingga menunjukkan bahwa perusahaan masih berhasil menjaga tingkat keuntungan yang cukup stabil. Hal lain yang menjadi penyebab penurunan pendapatan adalah berhentinya aktivitas distribusi produk dari beberapa mitra bisnis yang cukup signifikan.
Namun, jika kontribusi dari Equine Group serta beberapa mitra bisnis yang berhenti beraktivitas tidak diperhitungkan dalam pendapatan tahun 2023, maka pendapatan inti perusahaan pada 2024 justru menunjukkan pertumbuhan sebesar 9,2%.