Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ICDX Kantongi Izin Bappebti, Jadi Bursa Berjangka Pertama RI yang Berjualan REC

ICDX akan secara resmi menjadi bursa berjangka pertama di Indonesia yang memperdagangkan Kontrak Fisik Renewable Energy Certificate (REC).
Logo ICDX/Istimewa
Logo ICDX/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) resmi mengantongi izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag).

ICDX resmi didapuk sebagai Bursa Penyelenggara Perdagangan Pasar Fisik Tenaga Listrik Terbarukan dengan nomor 01/BAPPEBTI/SP-BREC/04/2025.

Direktur Utama ICDX Fajar Wibhiyadi mengatakan dengan adanya izin ini, ICDX akan secara resmi menjadi bursa berjangka pertama di Indonesia yang memperdagangkan Kontrak Fisik Renewable Energy Certificate (REC).

Fajar menjelaskan, REC merupakan sertifikat atas produksi tenaga listrik yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sesuai standar yang diakui secara nasional dan/atau internasional. Dalam perhitungannya, 1 REC akan setara dengan 1 Megawatt-hour (MWh).

“Izin yang diberikan Bappebti kepada ICDX untuk dapat memfasilitasi perdagangan REC ini merupakan mandat dari pemerintah dalam mempercepat pertumbuhan EBT,” kata Fajar dalam keterangan tertulis, Rabu (7/5/2025).

Di samping itu, Fajar menambahkan ICDX juga dapat mendukung upaya Indonesia untuk penurunan emisi karbon.

Terlebih, lanjut dia, upaya ICDX merupakan bagian dari terobosan serta inovasi berkelanjutan untuk pengembangan industri perdagangan berjangka komoditi di Indonesia.

Selain itu, Fajar menjelaskan perdagangan REC di ICDX ini merupakan langkah nyata dari komitmen ICDX untuk percepatan pertumbuhan EBT, serta mendukung upaya pemerintah untuk penurunan emisi karbon di Indonesia.

“Dalam menunjang perdagangan REC, infrastruktur kami telah terkoneksi dengan sistem registrasi dari Evident I-REC dan APX TIGRs sesuai dengan standar internasional, sehingga pelaku pasar yang terlibat perdagangan REC melalui ICDX akan berlangsung secara real-time,” ungkapnya.

Dalam ekosistem perdagangan REC, sambung dia, nantinya Indonesia Clearing House akan berperan sebagai lembaga kliring dengan fungsi menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk pelaksanaan kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi.

Sementara itu, Kepala Bappebti Kemendag Tirta Karma Sanjaya menyebut tenaga listrik terbarukan merupakan komoditas yang memiliki potensi besar untuk berkembang di Tanah Air.

“Adanya perdagangan pasar fisik Tenaga Listrik Terbarukan dapat dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk memenuhi pelaporan emisi tidak langsung dari konsumsi energi listrik [pelaporan lingkup 2] dan mencapai target net-zero emission,” jelas Tirta.

Menurutnya, dengan adanya Bursa untuk Perdagangan Pasar Fisik Tenaga Listrik Terbarukan juga merupakan wujud komitmen Bappebti untuk meningkatkan pemanfaatan energi bersih di Indonesia. Serta, meningkatkan nilai dan pendapatan listrik yang produsen hasilkan dan insentif untuk mengembangkan lebih banyak program EBT.

“Hal ini juga menjadi sarana bagi masyarakat untuk dapatmendukung terciptanya energi bersih yang berkelanjutan,” ujarnya.

Tirta juga mengungkap beberapa negara telah menjalankan Perdagangan Pasar Fisik Tenaga Listrik Terbarukan sebagai komoditi di Bursa Berjangka.

Perinciannya, India Energy Exchange di India, European Energy Exchange di Eropa, Intercontinental Exchange di Amerika Serikat, Xpansiv di Australia, Air Carbon Exchange di Singapura, dan Bursa Malaysia di Malaysia. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper