Bisnis.com, JAKARTA — Anak usaha emiten Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), yakni PT Chandra Daya Investasi tengah ancang-ancang untuk menjalankan penawaran saham perdana ke publik (initial public offering/IPO) dengan dana yang diincar hingga Rp2,37 triliun.
Berdasarkan prospektus awal yang diperoleh Bisnis.com, CDI akan menjalankan IPO sebanyak 12,48 miliar lembar saham dengan nilai nominal per saham Rp100.
"Jumlah nilai penawaran umum perdana saham ini adalah sebanyak-banyaknya Rp2,37 triliun," demikian dalam prospektus yang diperoleh Bisnis.com pada Sabtu (3/5/2025).
Diperkirakan, harga penawaran atau harga IPO dipatok sebesar Rp170 hingga Rp190 per saham.
Adapun, calon emiten yang akan memakai kode saham CDIA ini menunjuk enam perusahaan sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek atau joint lead underwriters. Mereka adalah PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Henan Putihrai Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
Baca Juga : Geliat Emiten Prajogo Pangestu (TPIA) Bangun Pabrik Baru, Siapkan Capex hingga Rp6,3 Triliun |
---|
Namun, sejauh ini belum ada informasi lebih lanjut perihal IPO CDI. Laman resmi e-IPO pun belum merilis prospektus IPO CDI.
Bisnis.com telah meminta konfirmasi kepada Direktur TPIA Edi Riva’i perihal informasi yang beredar. Akan tetapi, sampai berita ini ditayangkan, Edi belum memberikan jawaban.
Sebagaimana diketahui, anak usaha TPIA itu memang berencana melantai di Bursa. Dalam pemberitaan Bisnis pertengahan tahun lalu, induk usahanya, TPIA juga telah membuka kemungkinan untuk membawa CDI melantai di pasar modal selepas konsen perusahaan untuk mendiversifikasi lini bisnis.
Arah diversifikasi bisnis Chandra Asri Group saat ini memang tertuju pada sektor infrastruktur yang digarap oleh CDI. Manajemen TPIA pun menilai bahwa CDI mempunyai prospek pasar yang cerah.
Namun, lewat keterbukaan informasi, emiten terafiliasi Prajogo Pangestu itu menegaskan belum bisa memastikan waktu eksekusi dalam memboyong CDI menjajal IPO.
Adapun, seiring dengan rencana membawa anak usaha IPO, TPIA bergeliat menjalankan sejumlah aksi korporasi. Di CDI, TPIA kemudian menggelontorkan tambahan modal senilai US$90 juta.
Aksi setor modal oleh TPIA kepada anak usahanya CDI itu dilakukan bersama dengan Electricity Generating Public Company Limited (EGCO Group). Dalam aksi tambah modal itu, EGCO Group berkontribusi US$95 juta. Dengan begitu, total suntikan dana yang diraup CDI menjadi US$185 juta.
Lewat aksi tambah modal itu, Chandra Asri Group akan tetap memegang kepemilikan mayoritas di Chandra Daya Investasi. Investasi tambahan dari EGCO Group kemudian ditujukan untuk memperkuat kemitraan dan mendukung pertumbuhan aset infrastruktur CDI, yang mencakup energi, air, kepelabuhanan, penyimpanan, serta logistik.
Presiden Direktur & CEO Chandra Asri Group, Erwin Ciputra mengatakan penambahan investasi EGCO di Chandra Daya Investasi bertujuan memperkuat kemitraan dan sejalan dengan visi TPIA untuk menjadi penyedia solusi infrastruktur terpilih di Asia Tenggara.
"Kolaborasi semakin kuat ini akan memungkinkan kami untuk memperluas operasional, mengoptimalkan aset, dan berkontribusi pada pengembangan infrastruktur Indonesia dan kawasan, sekaligus menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemangku kepentingan," kata Erwin dalam keterangan tertulis pada bulan lalu (15/4/2025).
Seiring dengan penambahan modal dari TPIA serta EGCO, Chandra Daya Investasi akan terus fokus mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan menciptakan nilai jangka panjang melalui portofolio yang luas pada aset infrastruktur yang terus berkembang.